Sabtu, 10 Desember 2016

OPO TUMON PANJEBAR SEMANGAT(PS)


-pionbaja- Bagi pembaca tulisan ini (kalau ada) mungkin pernah mendengar dua kata tersebut.Bisa jadi judul lagu lawas Koes Plus  atau yang merasa orang jawa saya yakin pasti sering mendengar walaupun sulit mengartikannya.Sebenarnya apa sih arti dua kata tersebut....?Saya sendiri juga bingung untuk menjelaskannya dalam bahasa Indonesia.Yang jelas rubrik di Majalah Bahasa Jawa "Panjebar Semangat" ini sangat populer dan di minati pembacanya.

Kebanyakan tulisan"Opo Tumon" pengalaman pribadi atau bisa juga cerita orang lain.Biasanya cerita tentang hal yang lucu,konyol,aneh,gak masuk akal,yang menimpa seseorang.Pengalaman atau kejadian yang tak terduga dan bukan kejadian yang sering terjadi sehari-hari.Jadi kalau ditanya apa arti."OPO TUMON" mungkin boleh diartikan kejadian yang tidak semestinya dilakukan seseorang bisa peristiwa lucu,konyol,memalukan,gak masuk akal .

Kalau kita baca rubrik "Opo Tumon"penulisnya dari berbagai kalangan masyarat dan semua umur.Yang pasti bisa berbahasa jawa( ya,iyalah).Majalah Panjebar Semangat" sendiri peredarannya skala Nasional terlihat dari alamat yang tertera penulisnya

Kebetulan Orang Tua dulu pelanggnan Majalah Jawa Mingguan dari penerbitan Kota Surabaya ini.Isinya macam-macam tapi masih berhungan hal suasana kejawaan seperti :Alaming lelembut,Cerkak,Geguritan,Crita wayang,Banyumasan"Opo Tumon".Penulis Majalah Panjebar Semangat kebanyakan berprofesi sebagai pendidik mulai Guru SD sampai Dosen.

Kembali Rubrik" OpoTumon" tema tulisannya macam-macam.Memang ini pengalaman pribadi seseorang yang di tulis sendiri atau orang lain jadi bukan karangan semata.Makanya sering kali nama inisial yang dipakai dalam tulisan Opo Tumon karena menjaga nama baik seseorang.Misalkan Pak anu...Mas anu.. dan sebagainya.

Waktu itu setiap terbit yang seminggu sekali cuma satu artikel yang masuk.Padahal pengirimnya banyak jadi persaingan untuk lolos masuk rubrik "Opo Tumon" cukup sulit.Pengalaman penulis yang pernah mencoba mengirim artikel ke Majalah PS butuh waktu 2 sampai 3 bulan untuk bisa tembus.Tidak seperti sekarang saya lihat tiap Minggu 2-3 artikel yang di muat. Dan seingat saya dari puluhan tulisan  yang di kirim saat itu cuma bisa 3 kali yang bisa tembus rubrik "Opo Tumon". Tapi waktu itu senangnya bukan main,dan honornya lumayan bisa buat beli prangko dan Bakso.Jaman Jadul nulis artikel masih pakai kertas dan dikirim lewat pak pos

Jadi kalau mau jujur "Opo Tumon " Panjebar Semangat boleh dikata tempat pertama saya belajar nulis.Tapi memang kurang berbakat dari dulu sampai sekarang Cuma Segini saja Kemampuannya. Tapi yang penting kita bisa berbagai pengalaman baik yang lucu maupun memalukan dengan pembaca PS dari seluruuh Nusantara.

Cuplikan opo tumon dimuat PS.
   "Kok ndredeg to mas...?!" Kandane cah wadon sragam SMA."bakul anyaran ya."karo ngguyu.Disambung kancane rame-rame.Aku tambah gugup...es nang gelas akeh sing wutah.Rupaku tambah kecut.(Bakul Es anyaran).