Jam menunjukan jam 11 malam terdengar suara kentongan di pojok kampung.Saya lagi asik nonton film di salah satu TV swasta langsung mematikan.Bergegas mengambil jaket untuk menggantikan adik yang mendapat giliran tugas ronda.Sudah cukup lama tidak mengikuti kegiataan ronda karena waktu tinggal di Jakarta keamanan kampung di serahkan petugas.Tiap warga membayar iuran bulanan untuk menggaji berbarengan dengan uang sampah.
Ternyata sudah ada 3 orang berkumpul sedang duduk di dalam pos .Sambil menunggu lainnya buat menghilangkan ngantuk kami ngobrol santai dari masalah kampung,pilkada sampai berita aktual di tv nasional.Setelah semua datang ketua regu memberi tugas keliling kampung sekalian mengambil uang jimpitan.Untuk mempercepat di bagi 2 kekompok,dua orang kearah kanan,2 0rang lainnya arah sebaliknya, sisanya menunggu di pos.
Karena kangen mengambil jimpitan mengajukan diri ikut keliling. Ternyata sekarang sudah berubah tidak berupa beras tetapi di ganti uang recehan.Selain praktis tidak repot menjual untuk di jadikan uang,juga ringan membawanya.Tidak seperti dulu harus membawa kantong untuk wadah beras.
Selain nengambil uang jimpitan biasanya recehan(500-1000 rupiah) petugas ronda harus memberi paraf pada KARTU RONDA berisi 3 keterangan : tgl/hari ,nominal,nama petugas di tempel di depan pintu atau serambi rumah.Jadi ketahuan tiap bulan berapa kali warga kosong lupa mengisi.Tiap bulan Kartu Ronda diganti yang baru sesuai bulannya.
Setelah patroli keliling kampung ngumpul lagi di pos ronda.Uang jumpitan langsung di hitung malam itu juga dan di tulis di buku ronda.Ketua kelompok atau wakilnya biasanya yang membawa uang jimpitan,nantinya akan di serahkan kepada ketua keamanan kampung.Bisa besok paginya,seminggu atau sebulan.
Ternyata dari obrolan dengan ketua keamanan uang terkumpul tiap bulan lumayan besar sekitar 800-900.Dari uang uang itu 30 % masuk kas RW sisanya untuk RT.Dana yang terkumpul nantinya dipakai untuk kegiatan RT setempat.Jadi menurut saya Jimpitan mempunyai dua fungsi :
1.Biarpun jimpitan berupa uang recehan 500 -1000 rupiah ternyata cukup efektif untuk mencari dana kampung.
2. Dengan adanya jimpitan petugas ronda bukan hanya keliling kampung tapi mendatangi rumah,setidaknya keaman lebih terjamin.
Ternyata Ronda malam dengan jimpitannya masih banyak di lakukan di kampung-kampung.Seperti di tempat orang tua saya di di Jomblang,Banguntapan ,Bantul.Selain ajang silaturahmi antar warga juga menjaga keamanan lingkungan bersama.Karena biarpun bagaimana kesadaran warga setempat menjaga lingkungannya sendiri lebih efektih bila di ganti petugas keamanan.
wadah uang jimpitan model lama
uang jimpitan recehan 500-1000 rupiah.
uang jimpitan dan kartu ronda.
tempat jimpitan yang menarik