DINA IMRANSYAH DAN PION BAJA
~pionbaja~
Penampilannya kalem dan tenang,begitu juga cara bicaranya .Sama dengan gaya main caturnya sebelum melangkah berpikir cermat dan penuh perhitungan .Seringkali kurang memperhitungkan jam caturnya yang terus berjalan.Tak heran di komunitas Pion Baja mendapat julukan pecatur clasik.
Bukannya tidak bisa main catur kilat,kalau lawan mainnya cepat dan seimbang sering kali menang caturnya tapi kalah waktu.Dan pak Dina biasa saya panggil paling hobi berbicara masalah catur.Ibaratnya tak akan habis obrolan masalah percaturan baik lokal maupun dunia.
Berbicara klub Catur Pion Baja pak Dina tak bisa terpisahkan.Dia termasuk cikal bakal klub yang sudah berdiri puluhan tahun yang lalu.Bahkan sebelum berkeluarga sudah bergabung dan selalu terlibat dalam pengurusan.Seringnya menangani administrasi dan juga mengeluarkan ide-ide yang bagus.Sayang tak semuanya bisa terwujukan.
Dina pengurus Pion Baja
Soal prestasi dalam catur mungkin namanya masih kalah dengan anggota Pion Baja lainnya.Tetapi soal kecintaannya tentang permainan catur boleh di bilang tak ada yang mengalahkannya.Seringkali tiap pergi dalam tasnya tak ketinggalan perlengkapan catur plus jamnya.
Dan tiap klub Pion Baja mengadakan turnamen maupun Home turnamen pak Dina akan selalu sibuk membantu jalannya pertandingan.Maklum hanya Dia yang paham tentang aturan permainan catur juga pairingnya.
Klub Pion Baja hanyalah sebuah klub yang menempati sebuah Warung Kopi sederhana.Yang penting dan utama ada meja dengan papan catur permanen,buah catur dan beberapa jam digital.Tapi soal loyalitas boleh di acungi jempol.Dengan jumlah anggota terdaftar sekitar 40 an,sebagian besar adalah anggota lama.
Dan salah satu anggota lama yang masih aktif sampai sekarang salah satunya Pak Dina.Tetap dipercaya menangani administrasi klub dan sepertinya menikmati keberadaan Pion Baja,biarpun tidak mendapat imbalan finansial.Dari muda memang senang berorganisasi dan selalu menempati pos sekretaris.
Berbicara tentang komunitas Pion Baja tak bisa terpisahkan komunitas Majapahit.Dulu sekitar tahun 90 di jalan Majapahit banyak pecatur khususnya di sekitaran Depok Timur ngumpul dan bermain catur di warung kopi yang ada lapak caturnya.Pak Dina yang saat itu masih belum berkeluarga juga ikut meramaikannya bersama pecatur lainnya.
Nama Pion Baja sendiri baru di pakai pada tahun 1996.Makna dari kata tersebut biarpun lemah-kecil (Pion),tetapi mempunya semangat dan kekuatan seperti Baja.Terbukti biarpun klub Catur Pion Baja kecil dan berapa kali pindah tempat juga pengurus masih eksis sampai sekarang.
Soal prestasi pemain caturnya boleh dikatakan belum membanggakan.Tapi tiap Porkot antar Kecamatan kota Depok semua pemain di ambil dari klub Pion Baja.Dan ketika ditanya apa keinginan yang mendasar terhadap klub...? Pak Dina hanya ingin warung kopi tempat Pion Baja ramai di kunjungi anggota,home turnamen tiap bulan bisa jalan,menambah perlangkapan.seperti papan catur,buah catur ,buku catur dan kalau bisa menambah jam caturnya.Semua ini demi kenyamanan.para anggota Pion Baja.
Sayang ada keterbatasan dana hingga hanya bisa menambah peralatan yang kurang saja.Harap maklum komunitas catur atau klub catur seperti Pion Baja memang bukan tempat mencari uang,jadi perlu Bapak Asuh yang kuat secara finansial untung kelangsungan klub tetap kuat berdiri.
Selain soal intern ,Pion Baja ingin di kenal dan menjalin hubungan dengan komunitas catur kota Depok.Untuk itu berapa kali mengadakan turnamen Open Catur Non Master untuk.Depok dan.sekitarnya.Soal dana selain dari uang kas,pendaftaran adanya pihak penyandang dana.Dalam hal ini pernah kerjasama dengan Partai Politik dan.Pengusaha.
Secara pribadi pak Dina sering berkunjung ke komunitas catur yang ada di kota Depok.Cukup.akrab dan banyak mengenal master dan pemain yang sering meramaikan turnamen di Jabodetabek.Selain untuk bermain catur juga silaturahmi antar pemain.Bahkan sebelum sibuk seperti sekarang ini sering ke MSTRADA CHESS (tempat catur di Matraman Dalam) markas catur juga rumah kediaman almarhum grandmaster pertama Indonesia Herman Suradiradja.
Bahkan menurut penuturannya pernah mengundang pak.Herman untuk bermain catur simultan dengan 40 pecatur Depok itu terjadi tahun 2002.Hasilnya sudah bisa diduga hanya 3 orang yang mampu menahan remis.
Pada akhir obrolan pak Dina merasa beruntung dengan aktif sebagai pecatur maupun ikut pengurus Pion Baja.Karena salah satu anggota ada yang mengajaknya untuk menjadi staf administrasi di tempat kerjanya.Kita satu keluarga saling membantu seperti motto "Gens Una Sumus".
depok....2016.