Berbicara kuliner daerah Kebumen ingantannya pasti cemilan berbentuk angka delapan(8) dengan asin gurih kriuk rasa bawang.Kalau bicara gurih berarti lanting yang di maksud lanting original abang-putih.
Mengapa di sebut lanting abang putih...? karena yang di jual dalam kemasan baik ukuran 250 gr,500 gr maupun satu bal(5 kg) memang mempunyai warna seperti itu.Warna abang putih ciri khas sejak jaman dulu sebelum muncul lanting anake rasa.
Bagi generasi sekarang maupun orang luar Kebumen lebih populer lanting modifikasi yang sudah di beri embel-embel berbagai macam rasa seperti :
1.Lanting pedas manis.
2.Lanting Jagung manis.
3.Lanting Keju
4.Lanting daging panggang.
Dan mungkin suatu saat di temukan lanting dengan berbagai macam rasa lainnya.
Kapan sebenarnya lanting mulai di buat di kebumen ?Saya yang terlahir di kota Gombong sepertinya sejak kecil sudah melihat Lanting ramai di jajakan di pasar,emperan toko juga warung-warung.Menurut penuturan simbah dulu,lanting sudah di buat sebelum Indonesia Merdeka.Warna abang putih sebagai simbol kebenaran dan berani melawan penjajahan Belanda.Jadi Lanting dengan warna abang-putih punya makna simbolik.
Lanting yang dibuat dari bahan singkong(Budin nama lokal),terbuat dari singkong yang di parut,di kasih bumbu penyedap (garam,bawang putih,bumbu rahasia)pewarna merah muda atau putih polos. Setelah masak berupa adonan dibuat bentuk kecil memanjang seperti mie.Barulah di buat bentuknya menyerupai angka (8).
Lanting abang putih rasa original .
Pembuat Lanting umumnya Home Industri perorangan.Mereka di bantu tenaga sekitar rumah untuk mbentuk lanting mentahnya(angka 8).Sementara urusan menggoreng,mengemas dan memasarkan urusan pengrajin lanting sendiri.
Pekerja lanting yang membantu di hitung per bakul.Kalau tak salah seharga lanting 1 kg untuk upahnya.Jangan salah bukan pekerjaan mudah untuk menyelesaikan lanting satu bakul kalau bukan ahlinya.Kebanyakan ibu rumah tangga yang banyak terlibat.Sehabis beres urusan dapurnya,dari pada ngobrol ngalor ngidul mendingan membantu membentuk lanting bisa menambahh uang belanja.
Lanting dalam bal-balan isi 5 kg.
Sentra Lanting di wilayah Kebumen yang terkenal ada di Kecamatan Karanganyar dan Kecamatan Gombong Kebumen bagian barat.Jaman dulu satu desa bisa puluhan orang yang membuatnya.Sekarang agak berkurang selain banyak saingan cemilan ringan pabrik,kesulitan tenaga kerja yang bisa membantunya.
Lanting paling enak di makan begitu saja.Rasanya gurih renyah cocok buat cemilan ringan nemani ngobrol sambil minum teh.Jaman dulu orang Kebumen sering makan lanting bersama Kethek dengan rasa gurih pedas.Sayang sekarang jajanan tradisional yang terbuat dari ampas pembuatan minyak klentik(goreng) susah di dapat.
Tapi sekarang banyak pula orang makan lanting dengan cara di cocolkan saus pedas.Katanya lebih nikmat ada gurih dan pedasnya.Saya pribadi lebih senang makan tampa tambahan apapun.Bahkan sering buat lauk makan nasi pengganti krupuk.
membentuk lanting banyak dilakukan ibu rumah tangga buat sambilan.
Jajanan lanting bisa bertahan sekitar 2 bulan.Syaratnya di simpan wadah yang rapat dan tempat kering.Bagi saya biarpun cemilan pabrikan banyak beredar di pasaran,makan lanting abang-putih dengan rasa original tak tergantikan dan ngangeni.Biarpun tinggal jauh di Jabotabek saya masih sering rasakan kriuknya lanting.
Adik yang tinggal Jogja kebetulan Jualan Lanting.Mengambil langsung dari Meles,Jatiluhur(Karanganyar) secara bal-balan.Kemudian di kemas plastik sendiri dengan bungkus ukuran 250 gr dan 500 gr.Dititipkan pusat jajanan yang banyak terdapat sepanjang jalan utama.Dari adik inilah kiriman lanting saya dapat sekedar mongabati rasa kangen.
Dan menurut pengalaman selama ini.Lanting original(abang-putih),yang paling di cari pembeli di banding rasa lainnya.Lanting Karanganyar yang mengingatkan masa kecil saat masih tinggal di Kampung.
Entah sampai kapan Lanting jadi jajanan primadona Kebumen...?