Tampilkan postingan dengan label jajanan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label jajanan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 15 Oktober 2019

20 Tahun Pak Pariman Dan Istri Masih Eksis Jualan Enggeng.


Enggeng /Gembus Jajanan Khas Karanganyar.

Bagi generasi tua Enggeng atau gembus merupakan salah jajanan favorit masyarakat karanganyar-Kebumen.Biasanya makanan ini identik dengan hiburan malam seperti Wayang Kulit,Layar tancap,Ketoprak,pasar malam atau pentas ebleg.Waktu itu belum banyak jajanan modern seperti sekarang ini jadi memang tidak banyak pilihan.

Seperti penuturan pak Pariman yang membagi pengalaman pada admin saat duduk sore di bangku taman pojok alun alun karanganyar sisi selatan.Biarpun sekarang tidak banyak pedagang enggeng masih setia jualan di tempat ini.Menurut hitungannya mungkin udah ada 15-20 tahunan dimana alun alun  belum secantik sekarang setelah di renovasi menjadi taman.

Makanan sederhana terbuat dari budin (singkong ),ini tidak mengalami perubahan sama sekali.Mulai dari bentuknya ada yang berbentuk bulat ( 0), dan angka delapan (8).Rasanya gurih asin untuk menggorengnya umumnya sudah  menggunakan kompor gas karena lebih praktis dan tidak menimbulkan asap kalau pakai tungku kayu.

Ciri khas penjual enggeng lainnya adanya kranjang bambu buat menaruh enggeng  masih mentah.Sementara yang sudah mateng di goreng di letakan dalam tampah.Tali dari bambu masih di gunakan untuk memasukan enggeng mateng cara jualan ramah lingkungan.

Tiap hari sekitar jam 4 sore pak Pariman yang berasal dari Pandan Sari( Sruweng) arah  ketimur dari kota Karanganyar sudah siap berjualan.Lokasinya tetap di pojok timur Alun Alun karanganyar sisi selatan atau depan Bakso Cipto.Pembelinya sebagian orang dewasa atau generasi tua yang kangen jajanan jadul.

Untuk tiap harinya setidaknya 1/2 kwintal budin (singkong),di buat menjadi enggeng.Sedikit bocoran cara bikinya sebenarnya cukup sederhana.Pilih singkong yang mempur kupas cuci bersih.Kemudian parut jangan lupa buang seratnya,peras airnya terus di kukus sampai mateng.Setelah mateng seperti bikin gethuk tumbuk sampai halus.Jangan lupa kasih bumbu cukup garam,bawang putih dan bawang merah.

Ratakan dalam cetakan kotak ketebalan sekitar 1 cm potong sesui ukuran untuk bentuk bulat  sekitar 4 cm sedangkan bentuk angka delapan sekitar 8 cm atau sesuai selera besar kecilnya enggeng yang mau di buat.Supaya tidak lengket taburi tepung tapioka waktu membentuknya.


Pak Pariman penjual Enggeng



Enggeng alun alun Pojok Karanganyar.

Ternyata penggemar makanan jadul ini masih cukup banyak.Malahan banyak yang beli mentahnya buat di bawa oleh-oleh.Asalkan di simpan  dalam kulkas setidaknya bisa bertahan sekitar 3 hari.Seperti saya lalukan sore itu selain beli mateng buat di makan juga mentahnya untuk di bawa ke Jogja.Tapi kalau pas malam minggu/ada hiburan di alun alun kadang tidak sampai malam enggeng pak Parmin udah ludes.Saya saja datang lebih awal sekitar jam 5 sore,takut seperti semalam jam 8 malam ingin beli ternyata sudah habis.Katanya ada yang beli banyak mentahnya buat dibawa ke Jakarta.

Dan salah satu anaknya  mewarisi jualan Enggeng.Ya kalau anak mudanya semua kerja kekota besar suatu saat Enggeng bisa saja tinggal cerita lama.Biasa jualan juga di alun alun Karanganyar tak jauh dari tempatnya.Tapi hari itu kebetulan ada hiburan malam jadi jualan di sana.Pak Pariman mengingat umurnya sudah tidak muda lagi lebih memilih jualan tetap di pojok alun alun Karanganyar.

Karena penasan berapa untungnya jualan Enggeng....?Saya coba bertanya penghasilan tiap sore.Dengan lugas Pak Pariman menjawab "kaya orang ngode ",maksudnya bayaran nukang sehari.Kalau ongkos tukang di sekitar 100 rb...ya cukup lumayan untuk ukuran kota kecil karanganyar.Tapi saya yakin kalau habis semua dagangannya pasti lebih dari itu....

Dan saat pamit mau pulang ke rumah saudara,saya di bawain enggeng mateng katanya buat teman ngobrol di rumah.Wah belinya cuma 10 rb bonusnnya lebih dari separo...Matur Nuwun Pak Pariman,laris Enggengnya dan sehat selalu.



Karanganyar,oktober 2019.


Kamis, 10 Oktober 2019

Mas Sawujud Pulang Kampung Jualan Sate Blog Blog






Bagi anak muda yang baru lulus SLTA kalau tidak meneruskan kuliah pasti ingin merantau ke kota besar seperti Jakarta ata Bandung.Kalau perempuan biasanya di garment sementara yang laki lebih banyak pilihannya bisa di pabrik lainnya.

Sayang impian indah dari teman-teman yang duluan merantau saat mudik lebaran dengan tampilan mentereng kadang jauh dari kenyataan.Seperti pengalaman Mas Sawujud yang admin temui di depan pasar Karanganyar Kebumen.Sambil membakar sate ayam khas karanganyar "Sate Blog Blog",bercerita pengalamannya saat merantau ke krawang.

Lulus SMAN Petanahan tahun 2007 seperti teman sekampungnya ingin ke kota sekitar Jakarta.Sayang bukannya pekerjaan yang di impikan di dapat, tahun pertama hanya bisa membatu orang jualan buah di pasar.Biarpun tidak sesuai hatinya tetap di jalani supaya dapat bertahan hidup.Pekerjaan ini hanya dilakoni sekitar satu tahun saja.

Memang kalau sedang rejekinya akhirnya bisa dapat pekerjaan sesui keinginannya di perakitan motor biarpun sebagai pekerja kontrak yang tiap saat siap diperhentikan.Lumayan penghasilan juga cocok tapi cobaan datang.Krisis ekonomi banyak pengurangan tenaga kerja mas Sawujud kena dampaknya.

Untungnya dia masih bisa bekerja cuma masih berhubungan yaitu di pabrik seprepat motor.Tapi sama seperti di perakitan hanya sebagai pekerja kontrak.Tapi akhirnya karena menyadari tidak mungkin jadi karyawan tetap dihati kecilnya ingin pulang kampung ke Candi Wulan Karanganyar Kebumen.Bukan itu saja Bapaknya yang  berjualan sate khas karanganyar "Sate Blog Blog",sudah kurang sehat berjualan berkeliling.

Tiga Generasi.

Ternyata mas Sawujud memang keturunan penjual sate di warisi  dari  simbah Marta generasi pertamanya.Tentunya waktu itu penjualnya masih memikul dagangannya.Bunyi blog-blog dari kotak sate yang di pukul kayu itulah mungkin yang jadi nama sate khas Karanganyar-Kebumen "Sate Blog Blog".

Anak mbah Marta yang bernama pak Gino jadi penerusnya.Mengikuti jaman jualannya sudah tidak di pikul lagi tapi memakai sepeda.Selain tidak capai jualannya bisa lebih jauh keliling sekitar karanganyar.

Sementra Mas Sawujud boleh di bilang pedagang sate modern.Sepeda sudah di tinggalkan tapi kotak sate dan pembakarnnya sudah dimodifikasi pakai motor.Juga memanfaatkan kemajuan tehnologi tidak perlu mukul mukul kotak lagi.Pelanggan bisa memanggilnya lewat WA atau telpon biar lebih memudahkan kalau ada yang pesan.




Mas sawujud bakar sate.


Ternyata pilihannya pulang kampung tidak salah.Biarpun jualan sate khas karanganyar kalau di bandingkan waktu di krawang penghasilannya tidak kalah.Apalagi saat liburan sekolah,tahun baru dan puncaknya liburan Lebaran bisa 2 sampai 3 kali lipat untungnya.Dan ketika di tanya saat lebaran ia tidak ikut latah menaikan harganya masih tetap harga hari biasa.Biarpun harga ayam dan bumbu naik tapi ngambil untungnya dari dagangannya yang laku banyak.

Untuk belajar buat sate belajar dari Bapaknya yang kini sudah meninggal.Selain pilihan ayam bumbunya mengikuti resep warisan.Ternyata di desanya candi wulan hampir tiap warganya banyak jualan sate blog blog.Tapi jualannya tidak di karanganyar saja ada yang keliling kampung sekitar,alun alun Kebumen,Pasar Gombong dan Mas Sawujud bersama 3 temannya mangkal tiap hari di depan pasar Karanganyar Kebumen.Salah satunya adiknya sendiri yang dulu pernah merantau seperti dirinya.

Untuk  hari biasa menggunakan 4-5 kg ayam.Satu kg bisa menjadi 80 tusuk atau 4 porsi.Perlu di ketahui ukuran seporsi sate blog'blog adalah 20 tusuk daging ukuran sedang.Tapi kalau bilang 10 tusuk (1/2),porsi juga di layani.Dan bumbunya sama seperti sate Ambal bumbunya campuran kacang dan tempe.Kalau mau bisa tambah kupat untuk pengganti makan malam.

Dulu kupat sate blog blog bungkusnya bukan plastik atau daun pisang tapi daun bambu namanya sumpil.Tapi sekarang daun bambu kecil kecil susah untuk membuat kupat.Tapi menurut penuturan mas Sawujud satu-dua pedagang yang tua masih ada yang membuat sumpil.

Ketika di tanya penghasilan setidaknya dapat 80 % nya.Dan iseng di tanya enggak pingin balik ke Jakarta lagi...dengan tegas udah mantep jualan Sate Blog-Blog.Sekarang udah punya istrinya dengan satu anak.Utuk menambah pengsilan buka warung jajanan anak.Asal di tekuni usaha apapun pasti menghasilkan keuntungan.Tapi anehnya tidak seperti sate Ambal banyak yang jualan berupa warung.Kata mas Sawujud sate blog blog menurut penuturannya   semua jualan keling atau mangkal di pusat keramain.

Semoga laris jualan sate"Blog Blog" khas karanganyar (candi wulan), bukan itu saja Kebumen sedang giat menggalakan destinasi wisata baik alam,budaya,wisata kekinian,juga kuliner.Siapa tahu sate blog Blog bisa jadi ikon baru kuliner Kebumen yang udah ada seperti Lanting,Soto Gombong,Sate Ambal jajanan khas lainnya.





Sate blog blog plus kupat


Toko jajanan khas karanganyar




 pedagang Sate pasar karanganyar.

Selasa, 13 Agustus 2019

Lesehan Angkringan Kidul Rel Janti

Coba klik Angkringan Jogja di google pencarian maka akan muncul puluhan nama yang populer di kota Jogja.Dari deretan nama rata-rata Angkringannya menunya berbagai macam ragam dan lokasinya di tempat strategis.Pembelinya juga sebagian mahasiswa,pelajar,dan wisatawan yang sedang berlibur di kota Jogja.


Tapi biarpun Angkringan sekarang banyak yang berubah,masih banyak yang tampilannya,menunya sama saat pertama kali muncul.Sederhana dengan gerobak khas,tempat rebus air sekaligus masak mie,panaskan lauk.


Nasi bungkusnya hanya 3 macem:nasi oseng,nasi teri dan nasi sambal.Lauknya hanya gorengan(tahu,tempe,bakwan),sate telur puyuh,usus,kepala ayam,ceker,krupuk dalam bungkusan.


Sekarang minumannya agak berbeda jaman dulu (kopi-teh-susu-jahe-jeruk) baik panas maupun dingin.Banyak minuman siap sedu dalam sansetan.Banyak fariasinya mengikuti jaman biar tidak ketinggalan jaman.


Angkringan Kidul Rel Janti.



Di antara angkringan yang masih berkonsep dulu salah satunya ada di sebelah selatan rel janti.Karena tidak jauh dari rumah kadang kalau lagi pingin makan/minum di luar larinya ya kesini.Cukup jalan kaki saja hanya sekitar 200 meter.


Biarpun sederhana tiap malam rame terus.Pembelinya selain warga sekitar juga mahasiswa yang kost di sekitarnya.Kebetulan tidak jauh ada kampus AKRB yang mendidik calon ahli media.


Di tempat ini kita bisa duduk di bangku dekat gerobak atau lesehan.Karena persis di bawah jembatan layang janti tidak perlu takut kepanasan/kehujanan.Oh ya,Angkringan ini bukanya mulai sekitar jam 2 siang sampai 12 malam.


Sambil ngobrol lesehan kita minum,ngemil makanan atau makan nasi kucing.Biar lauknya kita bisa di panaskan dengan cara di psnggang di atas anglo.Dan jangan takut dengan uang 10 rb kita sudah bisa makan malam+minum secara sederhana.


Dulu sebelum pintu rel di tutup siang maupun malam banyak pedangnya.Tapi sekarang ada yang tutup karena sepi terutama yang jualan malam.Tapi pedagang Angkringan masih bertahan setidaknya ada sekitar 5 yang buka ada yang pagi-sore,dari siang sampai malam.


Angkringan kidul rel janti karena pemiliknya Pak Kadir,sering juga di sebut "Angkringan pak kadir".Biasanya berjualan suami istri dan bergantian jualannya dengan anaknya.


Di tengah munculnya kuliner modern dari luar angkringan yang khas indonesia(klaten),masih bertahan bahkan menyebar berbagai kota di Indonesia.Mungkin menunya yang berbeda lebih komplit,minumannya,tempatnya tapi tampilannya ciri gerobaknya masih di pertahankan. Waktu admin masih tinggal di Depok(Bogor) masih merasakan makan di Angkringan biarpun tidak sebanyak di kota Jogja,solo,semarang kota di jawa tengah lainnya.


Angkringan kidul rel janti


Sambi lesehan lebih nyaman


Jumat, 08 Februari 2019

PERENG KALI

Pereng kali kemit desa Grenggeng.




Mendengar kata Pereng kali...?Mengingatkan jaman kecil.Kebetulan rumah Simbah(saya ikut dari kecil), deket sungai boleh di bilang di Pereng kali.Bedanya tidak ada rumpun bambu seperti kebanyakan pereng kali di tempat lainnya.Malah seingat saya dulu banyak pohon jarak,bahkan pernah di tanami Turi.


Sekarang  "Pereng Kali",lagi viral di mana-mana.Ada tempat wisata,pusat jajanan,warung makan,memakai  embel-embel pereng kali .Padahal  dulu kata ini  identik hal tidak menarik, serem,kotor,jorok kalau bisa di hindari mendekat .Kalaupun ada yang datang kebanyakan  orang hobi mancing,cari bambu,burung,atau maaf buang hajat.Maklum kesadaran masyarakat tentang kebersihat tidak seperti sekarang banyak yang tidak punya WC di rumah.Saya pun punya pengalaman seperti itu dimana sering mancing dan ciblon.


Ternyata Pereng Kali  saat ini  justru popoler dan  dikunjungi  masyarakat.Seperti Di kecamatan Karanganyar dimana saya menghabiskan masa kecil juga sekolah mulai SD sampai SMP.Di Pereng Kali kemit desa Grenggeng ada destinasi baru lagi ramai di bicarakan warga Kebumen.

Wisata  ini baru buka tahun 2017 pada kenyataanya memang  berlokasi di pereng kali (bantaran), Kali Kemit  terletak antara kecamatan Karanganyar dan Gombong.Kita juga tahu sebelumnya desa Grenggeng sudah terkenal dengan kerajinan pandannya dengan berbagai produknya.


Ada hal menarik Pasar Pereng Kali kemit ini,selain menjual makanan(jajanan),tradisional semua bahan menggunakan produk lokal.Untuk pembungkusnya tidak memakai  plastik sebagai gantinya menggunakan daun pisang yang ramah lingkungan.Begitu juga spot-spot untuk swafoto memanfaatkan kekayaan setempat kerajinan bambu dan anyaman daun pandan.Untuk transaksi di gunakan "Uang Kepeng",terbuat dari anyaman pandan.Pengunjung harus menukar dulu untuk membayar jualan yang ada.


Keunikan lainnya pasar pereng grenggeng hanya buka 35 hari sekali (selapan) tiap hari Minggu legi.Dari obrolan pedagang  ide membuat Pasar Pereng dari POKDARWIS(Kelompok Sadar Wisata), yang sebagian anggota  
9para pemuda setempat( Grenggeng.)


Memang konsepnya Pasar Pereng yang ada di desa Grenggeng bukan murni 100 persen,tapi di ilhami Pasar Pereng di Kota Temanggung lebih dulu popoler.Tapi jaman sekarang wajar  apa-apa yang viral cepat menyebar lewat media sosial.Seperti Destinisasi wisata Bunga hampir tiap kota punya, Di kota Kebumen sendiri punya tepatnya di Ambal Taman Bunga Matari yang pernah booming juga.


Ternyata Grenggeng salah satu desa melek informasi di Kecamatan Karanganyar.Selain   punya Blog  berisi artikel berhubungan desa grenggeng,kerajinan anyaman pandan,digunakan untuk menyebarkan keberadaan Pasar Pereng Kali.Seperti saya tahu adanya pasar pereng karena membaca grenggeng.com.Hal yang positif karena lebih efisien jangkauanya sangat luas.


Dan untuk bulan Febuari 2019 sepertinya Pasar Pereng Kali Kemit desa Grenggeng akan buka kembali ini untuk ke 2 kalinya untuk tahun 2019.Catat tanggalnya 10 Febuari, Hari Minggu Legi.Menariknya tiap buka Pasar Pereng selalu ada tema khusus.Semoga saja makin ramai,maju,banyak di datangi wisatawan baik lokal maupun luar Kebumen.Saya juga dapat informasi area pasar di perluas supaya lebih banyak menampungpedagang,wahana permainan,untuk kepuasaan pengunjung.*

Rabu, 26 Desember 2018

Menikmati Malioboro Saat Pedagang Libur Selasa Wage






Menikmati Malioboro Saat Pedagang Libur Selasa Wage.






Mungkin wisatawan pernah datang ke Malioboro dan sedikit heran.Mengapa aktfitas yang biasanya ramai tiba-tiba sepi dari pedagang kuliner dan cindramata khas jogja.Bisa jadi waktu itu pas hari libur Selasa Wage.Menurut penanggalan jawa Selasa wage jatuh selapan hari(delapan hari sekali) atau 35 hari.

Satu hari itulah pedagang Malioboro yang biasa jualan akan meliburkan diri selama 24 jam dari aktifitas berdagang.Bukan berarti mereka berhenti tanpa kegiatan sama sekali.Biasanya pedagang pagi harinya  melakukan kebersihan di sepanjang Malioboro seperti menyapu,mengecat atau yang perlu di benahi.

Bukan pedagang saja yang libur,pengamen,tukang becak,Andong biasa mangkal juga melakukan hal sama.Ternyata ke biasaan libur tiap Selasa Wage telah di lakukan mulai tahun 2017.Dan kemaren pas libur Natal tanggal 25 Desember  2018 admin merasakan suasana Malioboro beda seperti hari biasa.

Di hitung secara ekonomi mungkin pedagang merasa rugi,apalagi kalau Selasa Wage jatuh di masa liburan dimana banyak wisatawan datang seperti  sekarang.Tapi di sisi lain meliburkan sehari penuh ada segi positifnya.Mereka bisa ngumpul penuh bersama keluarga,ketemu kerabat,mengunjungi sanak saudara.Bisa juga istirahat ö lepas dari aktifitas berjualan.

Tapi kalau di pikir lebih mendalam,Malioboro yang meberi rejeki ratusan pedagang puluhan tahun perlu istirahat dari eksplotasi manusia.Kalau di hitung  setahun juga hanya 8 kali saja.Pengunjung yang dari luar kota mungkin sedikit kecewa karena tidak bisa membeli suvenir khas malioboro atau jajan lesehan.

Nah mungkin wisatawan yang kepingin menikmati suasana Malioboro berbeda dari biasanya bisa datang pas Selasa Wage.Malioboro tanpa pedagang kuliner,pedagang cindramata,Becak,Andong. Bagi yang fobi foto,saat Malioboro Libur mungkin lebih leluasa mengambil spot-spot yang menarik.Tapi jangan kuatir,Malioboro bukannya libur total dari akfititas pedagang.Pertokoan,Mall,pedagang pasar Beringharjo masih buka seperti biasanya.Bedanya tidak seramai saat lapak-lapak pedagang buka.


Jalanan dan pangkalan becak yang kosong.


    Jalan malioboro sedikit lenggang


        Malioboro tanpa lapak pedagan


   Wisatawan duduk di bangku Malioboro


          Pasar Beringharjo tetap buka


        Menikmati makioboro sore hari



Lapak pedagang berganti musik kerawitan.

Begitulah situasi Malioboro saat libur Selasa Wage yang terjadi 35 hari sekali.Semua pedagang kaki lima,Kuliner,jajanan,angkringan,pengamen,tukang becak,andong akan libur bersama di sepanjang maluoboro sampai jalan senopati.

Rabu, 05 Desember 2018

MENDOAN DAN GOLAK LARIS MANIS DI PASAR PERENG GRENGGENG

Mendoan Dan Golak Laris Manis Di Pasar Pereng Grenggeng.

Bagi warga ngapak makanan mendoan dan golak tak asing lagi.Kalau mendoan mungkin masih mudah di cari bukan saja di jawa kulonan( kebumen,cilicap,purwokerto sekitarnya),tapi di kota besar seperti Jakarta,Depok,Bogor,Bandung.Tapi kadang bukan tempe mendoan asli,tempe tipisnya hasil irisan tempe biasa.Rasanya jelas beda yang ada di tempat saya (karanganyar) Kebumen lebih mantep rasanya.

Sementara untuk golak sedikit susah mencarinya.Di karanganyar kadang masih bisa ketemu di pasar maupun di alun-alun.Biasanya jualannya sore hari sampai malam.Kita bisa minta sama pedagangnya goreng kering atau setengah mateng.Jaman dulu golak jajanan yang identik dengan hiburan malam (wayang kulit),karena tiap ada pertunjukan wayang semalam suntik golak,enggeng,kacang sangan jadi cirinya.

Tapi Minggu legi kemaren(2 Desember 2018) kebetulan dolan kerumah teman semasa SD di ajak mencari mendoan dan golak.Ternyata tujuannya Pasar Pereng Kali yang bukanya tiap minggu legi,atau 35 hari sekali( selapanan).Pasar lagi ngetren ini selain menjual jajanan desa bayarnya unik menggunakan uang kepeng sebagai pengganti uang.

Konsep pasar Pereng desa Grenggeng menjual serba tradisional(jajanan ndesa).Jangan harap ada makanan seperti Bakso,Mie Ayam,Somay,Sosis,semua yang di jual jajanan pasar seperti cenil,gatot,oyek,gethuk,serabi,srudut,corobikan,cucur,grontol,bubur sungsum.Begitu juga minuman yang ada kopi tubruk,teh tubruk,wedang jahe,dawet.Penyajiannya juga unik wadahnya dari gelas bambu,batok kelapa.

Karena tujuan saya mencari Tempe Mendoan dan Golak saya cari bakulnya.Sebenarnya banyak yang jualan tapi tidak fres lagi sudah dingin.Padahal Mendoan dan golak mantepnya di makan anget-anget di temano teh tubruk atau kopi.Di cocol saus sambel atau cabe rawit...nyamleng rasane.

Ternyata penjual Mendoan yang di goreng langsung posisinya paling belakang lapak lainnya.Kata bakulnya seorang ibu,suami dan anaknya nanti di protes pedagang lainnya.Asap dari kayu bakar akan menggangu apalagi ibu penjualnya menggunakan 2 penggorengan.Biarpun jaman modern pedagang pasar pereng melestarikan bukan saja makanannya juga cara masaknya.

Mendoan di goreng pakai kayu bakar


Ukuran tempenye jumbo dipotong jadi 3


Mendoan anget harganya 1 kepeng.


Membuat adonan dan stok tempe mentah

Golak makanan berbentuk angka 8 

Untuk dapat mendoan dan golak anget kita harus rela antri.Karena di goreng langsung pembeli bisa minta goreng kering atau setengah matang.Lumayan lama menunggu apa boleh buat sambil duduk di bangku melihat kekompakan suami istri di bantu anaknya  bekerja.Si Ibu melayani pembeli,bapaknya menyiapkan adonan dan menggoreng,anaknya menambah kayu bakar dan mengipasi.

Ada yang menarik buat saya ukuran tempenya berukuran jumbo.Ternyata 1 bungkus berisi 2 lembaran tempe tipis.Satu lembarnya di potong menjadi 3 bagian di tambah adonan terigu masih kelihatan besar di bandingkan mendoan saya beli di pasar pagi Depok.

Akhirnya lumayan lama menunggu pesanan mendoan dan golak dapat juga.Untuk tempenye satu potong di hargai 1 kepeng untuk golaknya 1 kepeng dapat 3 biji.Karena sekaliyan sarapan pagi saya ambil 1 bungkus nasi Oyek dengan harga 1 kepeng.Sarapan  spesial nasi oyek plus urap kelapa,mendoan.Minumnya kopi tubruk dengan gelas dari bambu seharga 1 kepeng.


       Sarapan oyek dan mendoan mantap


.

         Kopi tubruk nemani sarapan pagi


Karena tertarik ukuran tempe yang super saya minta penjualnya yang mentah buat oleh-oleh.Kata penjualnya masih ada stok nanti diambilkan di rumah.Sayang golak mentahnya udah habis padahal ingin beli juga.Ternyata banyak pengunjung kecewa tidak kebagian golaknya.

Dari obrolan beberapa orang ternyata banyak yang tinggal luar daerah.Tahu informasi Pasar Pereng Kali Kemit Grenggeng selain dari internet,medsos juga saudara yang masih tinggal di Kebumen.Sama seperti saya makanan yang di cari jajanan khas yang mulai langka seperti :Golak,Gembus,Enggeng,Gethuk,kethek,Leper.

Bagi warga Kebumen yang belum sempat ke pasar pereng Grenggeng cobalah datang.Selain suasana pasar yang beda karena tempatnya di papringan,juga banyak jajanan jadul (ndesa) di jual disini.Biar Pasar Pereng lebih di kenal luas bukan saja di Kebumen tapi sampai luar daerah.

Senin, 03 Desember 2018

PASAR PERENG KALI KEMIT Sajikan Nuansa Tradisional






Pasar Pereng Kali Kemit Sajikan Nuansa Tradisional.






Di era jaman Now semua di kemas serba wah dan praktis.Begitu juga  di berbagai wilayah Indonesia berdiri pasar serba moderen mulai bangunan,makanan serba kekinian.Sayang di balik kemudahan ada yang hilang tidak adanya lagi interaksi pembeli dan pedagang layaknya pasar tradisional.

Tapi di Kemit,Karanganyar,Kabupaten Kebumen justru di buat pasar  mengedapankan nuansa tempo dulu(tradisional).Mulai lapaknya ,wadah makan,gelas,daun sebagai pembungkus,pakaian pedagangnya,penggunaan uang kepeng untuk transaksi.Karena Pasar Pereng Kali Kemit konsepnya  tujuan wisata di sini ada permainan anak tradisional,hiburan seni budaya juga wisata air di kali Kemit berupa kano dan bola air.

Karena letaknya persis di pinggir Kali populer dengan sebutan Pasar Pereng Kali Kemit.Pereng dalam bahasa setempat artinya pinggir/bantaran kali(sungai).Di pereng kali umumnya banyak di tumbuhi rumpun bambu,jadilah pasar adem karena panas matahari terhalang pohon bambu yang rindang.Bagi kangen nuansa pedesaan pengunjung bisa mengingat suasana jaman jadul.

Menurut mas Uli pemuda setempat yang berjaga di penukaran uang kepeng,Pasar Pereng Kali bukanya Hari Minggu legi.Artinya tiap 35 sekali,selapanan menurut penanggalan jawa .Pada tanggal 2 desember 2018 ini untuk kelima kalinya.Selain pengunjung lokal ternyata banyak juga dari luar wilayah Kebumen,terlihat dari plat motor/mobil yang tertera.

Penulis sengaja datang pasar Pereng Kali karena penasaran dikirimi foto menarik teman kecil masih tinggal di karanganyar.Makanya pas mudik ke rumah ortu di jogja jauh-jauh datang ke kemit untuk melihat secara langsung.Dan ternyata benar apa yang di katakan.Semua jajanan yang di jual makanan tradisional indonesia.Tak ketinggan cemilan khas kebumen yang mulai langka seperti gethuk,kethek,gembus dan golak.

Banyak hal unik bikin orang penasaran utamanya transaksinya harus menggunakan uang kepeng.Berupa anyaman daun pandan berbentuk persegi panjang yang ada capnya.Nilai 1 kepeng sama dengan 2 ribu rupiah.Pengunjung yang datang harus menukarnya dulu untuk bisa membeli jajanan maupun cindramata di Pasar Pereng Kali.



         spanduk masuk pasar pereng kali


        Tempat penukaran uang kepeng.


           masuk are pasar pereng kali


Dari obrolan saya dapat informasi konsep Pasar Pereng Kali sedikit mencontah Pasar Pereng Kali yang lebih dulu ada di Temanggung.Kebetulan disambut baik warga desa Grenggeng baik Bapak,Ibu ,maupun para pemudanya.Tujuannya bagaimana menambah penghasilan warga sekitar dengan berjualan makanan tradisional.Apalagi di desa grenggeng,Kemit,Karanganyar sejak dulu terkenal dengan anyaman daun pandannya.

Tanah tempat didirikannya pasar berupa papringan milik beberapa warga setempat.Karena di peruntukan untuk meningkat ekonomi masyarakat pemiliknya membebaskan uang sewa.Tapi sedikit dapat bagian dari uang fee dari omset pedagang.Ternyata pedagang yang berjualan dipotong sewa  tempat nantinya diperuntukan untuk menambah sarana biar lebih lengkap.


Tempe mendoan dan golak lagi digoreng


ada sekitar 50 lapak di pasar pereng kali


Berbagai jajanan tradisional khas indonesia


Sayang di sekitar area Pasar sepertinya tidak ada ruang peneduh kalau pas hujan.Toilet sepertinya masih menumpang rumah penduduk disekitarnya.Tapi dari obrolan pemuda setempat rencana kedepannya akan terus dibenahi buat  kenyamanan pengunjung.Sebagai tempat ekonomi dan wisata Pasar pereng kali yang punya keunikan kalau bisa di pertahankan kekhasannya.

Nah bagi pengunjung dari luar kebumen yang pingin mengunjungi mudah mencari lokasinya.Kalau dari arah timur pas pasar kemit nyebrang kekanan kearah utara sekitar 300 meter.Nanti akan ketemu SDN Grenggeng letaknya di depannya masuk jalan setapak 100 meter.Sedang kalau di tempuh dari arah barat kita kewak kali(sungai) kemit sampai ketemu pasar belok kiri arah utara.

Pasar Pereng kali bukanya mulai jam 6 -12.Bagi yang bawa mobil sebdiri siang sedikit sulit cari parkirannya bisa-bisa dapat di jalanan.Untuk motor tersebar banyak tempat baik dekat lokasi maupun lumayan jauh.Kalau tidak salah 2000 untuk motor sedangkan mobol 5000.Semua pengeloaan dilakukan karang taruna desa grenggeng sendiri.Mulai dari jaga parkir keamanan,pelayanan.maupun penukaran uang kepeng.


Pengunjung pasar pereng kali kemit.


Gelas teh dan kopi terbuat dari bambu.


panggung hiburan.rakyat pasar pereng 


         Wahana bola air di sungai kemit


300 meter arah utara letak Pasar Pereng kali dari pasar Kemit.


Binangun-Karanganyar 3 desember 2018.

Jumat, 21 September 2018

GOLAK/ENGGENG Alun-Alun Karanganyar Kebumen

Hujan gerimis hawa dingin paling nikmat ngemil gorengan yang anget-anget.Sekarang paling mudah di temui paling pedagang gorengan berupa tempe-bakwan-tahu-pisang.Jualan yang umum hampir ada di setiap kota utamanya di pinggiran jalan utama.

Berbicara cemilan admin jadi ingat kampung halaman.Dulu kalau malam kepingin makan jajanan yang paling favorit Mendoan,Kacang sangan dan Golak atau enggeng.Untuk mencarinya kalau tidak ke sekitar pasar ya pojok alun-alun.

Dan paling ngangeni ya Golak/Enggeng gorengan yang di buat dari bahan singkong.Rasanya selain nikmat apalagi di cocol pakai saus sambal....mak nyus rasanya.Biarpun Golak/enggeng di buat dari bahan dan rasa hampir sama tapi ada perbedaanya

Golak bentuknya seperti lanting dengan ukuran lebih besar.Cara menjualnya biasanya persatuan.Sebaliknya Enggeng bentuknya bulat (0),dijual per ikat dari belahan bambu.Makan satu ikat kalau sendiri sudah cukup kenyang.*

Biarpun jaman sudah maju pedagang Golak/Enggeng cara menggorengnya masih menggunakan cara lama.Tidak menggunakan kompor gas tapi kayu bakar/arang menggunakan Anglo.Katanya rasanya lebih mantep di banding kompor gas.

Dulu jajanan ini identik dengan jajanan malam.Karena munculnya mengikuti hiburan malam seperti ada gelaran wayang kulit,Ketoprak,layar tancap,pasar malam.Tapi karena hiburan malam sekarang jarang ada kalau kangen makan golak/enggeng harus mencari di pedagang yang mangkal.

Kebetulan sekali di alun-alun karanganyar kebumen katanya masih ada yang jualan.Kemaren saat mampir sebelum puasa sayang bukan rejeki admin.Kata pedagang sekitarnya lagi liburan "nyekar",katanya.Terpaksa batal makan enggeng,sebagai gantinya ke pasar karanganyar tempat biasa sate blok-blok mangkal.Untungnya masih kebagian kata penjualnya porsi terakhir karena tadi ada yang borong.


nggeng dimakan anget-anget enak tenan


Enggeng diikat tali bambu

Tapi belum lama adik yang kebetulan pulang ke Karanganyar bawaain oleh-oleh Enggeng mentah.Malahan ada fotonya segala bisa buat ilustrasi tulisan ini.Menurut penjualnya karena pembuatannya tanpa bahan pengawet hanya bisa tahan 3 hari.Lebih dari itu rasanya agak kecut.

Kebetulan sekali lagi kangen jajanan kampung tanpa lama enggeng saya goreng.Tentunya pakai kompor gas lebih praktis ribet cari anglo dulu.Saya buat mateng kering dan setengah mateng.Rame-rame makan enggeng masih anget di temani teh manis sore hari....jan mantep tenan.

Dulu makannya biasa begitu saja,tapi sekarang banyak makan enggeng di cocolkan saus sambal.Rasanya jadi gurih ada pedasnya.Ternyata jajanan paling enak tidak harus mahal dan bikinan koki handal.Seperti saya lakukan enggeng jajanan kampung yang murah meriah  ternyata bisa membuat semua senang.

Jumat, 14 September 2018

Menikmati Wedang Uwuh Angkringan Putra Klaten Jalan Nusantara Depok





Pernah dengar "Wedang Uwuh", kesannya kalau mendengar pasti ogah untuk meminumnya.Bagaimana tidak "Wedang"dalam bahasa jawa artinya minuman "Uwuh", artinya sampah jadi artinya minuman dari sampah .Tapi kalau sudah mencoba dan merasakan pasti akan berpikir lain.Ternyata Wedang Uwuh tidak seperti yang kita bayangkan berkesan jorok malahan baik bagi kesehatan.

Seperti yang saya lakukan Malam itu di Angkringan"Putra Klaten" jalan Nusantara tepatnya depan "Alfa Midi".Minuman dengan campuran bermagai macam rempah,dedanuan,akar obat di racik dalam satu plastik kemasan.Untuk pemanisnya tidak menggunakan gula pasir tapi gula batu.Untuk satu kemasan pas untuk ukuran gelas besar,tapi karena saya lagi mengurangi manis saya jadikan satu setengah gelas ngirit he....he.....he...

Saya rasakan selain manis gula batu,anget rasa jahe,ada aroma obat verbal.Sepertinya cocok buat penghangat badan apalagi pas udara dingin.Yang jelas minuman Wedang Uwuh sehat apalagi tanpa adanya bahan pengawet.Semua bahan yang di gunakan sebagian gampang di temui di Indonesia.

Wedang uwuh instan sebenarnya mudah di temukan di supermarket,pasar,atau kios oleh-oleh di Jogya sekitarnya.Tapi kalau coba ingin nyobain datang ke Warung Angkringan seperti yang saya lakuka.Di jalan Nusantara Raya Depok ada Angkringan namanya"Putra Klaten",di depan Alfa Midi.Untuk satu gelas besar wedang uwuh hanya di hargai Rp : 7.000; saja.Habis minum badan terasa anget dan segar.


   Wedang uwuh dengan berbagai bahan


           Wedang uwuh di angkringan 

Kalau kita buka kemasan satu plastik Wedang uwuh banyak campuran yang di gunakan seperti : 1.jahe...2.kayu secang...3.Cengkeh(bunga,daun,batang)...4.Kayu manis/daunnya...5.Pala dan daunnya....6.Akar sereh/daunny...7.Kapulaga....8.Gula batu.

Kalau disedu dengan air panas Wedang Uwuh agak kemerahan.Warna ini muncul dari warna kayu secang.Melihat bahan yang digunakan sepertinya kita bukan lagi sedang santai minum ngopi atau ngeteh tapi layaknya minum obat herbal buat kesehatan.Karena setelah minum badan terasa anget pengaruh bahan yang di gunakan.



Kamis, 13 September 2018

Jajanan Anak Telur Gulung Bawa Berkah Pedagang




Jajanan anak banyak ragamnya mulai jajan tradisional sampai modern.Biasanya pedagang berjualan di sekolahan,lingkungan perumahan,atau tempat anak biasa berkumpul.Dulu pernah populer Cilor,Crepes,Cilog dan papeda.Belakangan muncul jajanan anak yang laris manis namanya "TELUR GULUNG".


             telur gulung jajanan anak 



makannya pakai saus 

Harganya yang murah meriah sangat terjangkau buat usia anak.Satu tusuk cuma di hargai Rp:1000; Dan ternyata tekur gulung mempunyai 3 macam varian tergantung permintaan pembelinya harganya juga sama.

   1.Telur gulung

   2.Bihun telur gulung

   3.Sosis telur gulung.

Semua di goreng menggunakan adonan telur yang dikocok sampai cair.Proses menggorengnya saja yang membedakan ketiga macam telur gulung.

Telur gulung hanya menggunakan adonan telur saja.Ambil sesendok ukuran masukan penggorengan,ambil tusuk sate untuk menggulung adonan yang digoreng dengan cepat lalu angkat.Sedangkan bihun telur gulung bedanya masukan lebih dahulu,tambah adonan telur gulung dengan tusuk sate.Sosis telur gulung lain lagi.Sosis di potong ukuran kecil di tusuk seperti sate.Caranya sama sosis sate di goreng,tambahkan adonan telur sambil di gulung.

Untuk makan telur gulung penjual menambahkan saus.Ada yang standar maupun agak pedas tergantung selera pembeli.Wadahnya biasanya menggunakan plastik pembungkus gula ukuran besar.Cara makanya seperti makan sate....nyam...nyam...rasanya gimana....yang jelas rasa telurnya terasa.

Belum lama penulis menemani ponakan pingin beli telur gulung yang tak jauh dari rumah.Ternyata pembelinya cukup ramai harus rela antri.Bukan saja anak-anak banyak remaja dan orang dewasa yang beli.Karena proses menggorengnya tak lebih satu menit untuk satu tusuknya menunggu tidak terlalu lama.

kebetulan ponakan mendapat giliran paling belakang,iseng-iseng tanya kepada penjualnya.Wow....! Saya antara kaget dan tidak percaya.Tafsiran pendapatan jualan Telur Gulung jauh dari perkiraan.Ternyata sangat lumayan bahkan kalau di bandingkan pedagang jajan lainnya.

Katanya tiap hari jualan Siang sampai jam 10 malam bisa mencapai Rp : 400.000 - 600.000; Kalau di lihat dari modal yang di pakai setidaknya bisa memperoleh keuntungan separonya tiap harinya.Cukup lumayan di tengah ekonomi yang sulit seperti sekarang.

Pantesan saya punya beberapa teman tiap harinya usaha mainan anak dan jual makanan di sekolahan SD.Disamping bisa mencukupi kebutuhan hidup biarpun sederhana,biaya anak sekolah,setidaknya bisa hidup mandiri.Bahkan mereka merintis usaha yang kelihatan sederhana semenjak masih bujangan.

Tapi kalau mau jujur usaha yang berhubungan dunia anak memang tak pernah mati.Hampir tiap hari Orang Tua  memberi uang saku anaknya kalau kesekolah.Mainan dan jajanan yang di jual selalu berganti jadi tidak ada kata "TIDAK LAKU".Tidak perlu kuatir tiap tahun selalu muncul generasi baru.

Mungkin pembaca ada yang tertarik jualan "Telur Gulung" di daerahnya.Siapa tahu bisa ikutan laris....yang penting jualannya harus di tempat anak biasa ngumpul.Seperti di Sekolahan, taman kota atau biasa anak-anak biasa bermain.


Sabtu, 21 Juli 2018

WarCop "KETAN DURIAN" Pak Rudi Jalan Proklamasi Ujung Depok






WarCop "KETAN DURIAN "Pak Rudi Jalan Proklamasi Ujung Depok

Durian(Duren) ! Buah yang mempunyai aroma menyengat ini termasuk wah bagi masyarakat Indonesia.Harganya cukup lumayan menguras kantong.Buah durian selain di makan begitu saja,bisa ditambahkan untuk campuran makanan lainnya seperti : Es duren,dodol duren,kue/roti sebagainya.

Salah satu penikmat durian yang punya warkop di jl Proklamasi Ujung Depok bernama Pak Rudi.Selain menjual layaknya warung kopi,ada jajanan khas jaman dulu"Ketan urap",yang dikasif susu plus kuah durian.

Gurihnya ketan yang pulen,kelapa parut juga manis kuah durian sangat pas di makan sore hari sambil ngobrol santai.Minumnya  cocoknya kopi tanpa diaduk atau teh jangan terlalu manis.Dan asiknya kita bisa karaokean biarpun dengan peralatan sederhana.


            warkop ketan duren pak Rudi


         pak Rudi pegang gitar lagi santai

Selain hobi makan duren ternyata  pak Rudi punya hobi menyanyi.Utamanya lagu-lagu lawas tahun 90-an kebawah baik Indonesia maupun barat.Penulis yang pernah mendengarkan suaranya mengakui suaranya cukup lumayan.Begitu juga pengetahuan tentang musiknya lumayan luas.

Bahkan pernah rasan kepengin membentuk komunitas penggemar musik di wilayah Depok sekitarnya.Yah sekedar ngumpul,ngobrol,karakoen,sambil ngopi dan makan Ketan Duren( promosi).Tak muluk-muluk kalau bisa ngumpul 10-20 saja sudah cukuplah.

Sementara ini pelanggannya masih sebatas teman dekat saja dan sebagian Anggota klub "PION BAJA",yang tempatnya memang bersebelahan.Dan dulunya pak Rudi memang pernah jadi bagian klub PBCC jadi semua anggota kenal semua.

Oh ya,untuk sementara "Ketan Duren",nya hanya bisa dinikmati sore hari saja.Tapi kalau sekedar ngopi,ngeteh,minuman lainnya buat teman ngobrol ada dari Warkop buka ( jam 10 pagi).Nah bagi yang ingin datang silahkan ke Jalan Proklamsi Ujung Depok,tempatnya samping Warung Catur "PION BAJA".


             ketan duren warkop pak Rudi


             pak rudi sedang karaokean 



Rabu, 11 Juli 2018

Kue Subuh Detos Depok Dari Jajan Pasar Sampai Kue Ulang Tahun






Kue Subuh Detos Depok Dari Jajan Pasar Sampai Kue Ulang Tahun




Dulu kalau butuh kue  jajan pasar maupun kue lainnya dalam jumlah banyak tentu tujuannya Pasar Senen atau Pasar Blok M.Tapi warga Depok sekitarnya sekarang tak usah bingung lagi.Di  Ramanda  dan Plataran Detos Jalan Margonda tiap pagi hari ada "Pasar Subuh",yang menyediakan berbagai macam jajanan.

Seperti penuturan salah seorang penjual Pak Pram yang telah menekuni  jualan hampir 10  tahunan.Setiap hari kecuali hari senen(libur istirahat),sejak jam setengah 4 sampai jam 8 menggelar dagangannya.Di lapaknya setidaknya kurang lebih 30 macam kue siap di jual.

.Di Pasar Subuh  Detos sendiri ada sekitar 25 lapak pedagang.Selain sudah mempunyai pelanggan masing-masing, pembelinya masyarakat umum, juga mahasiwa sekitar Depok.Kita bisa pilih jajanan seperti gorengan (risoles,tahu isi,Bakwan,lumpia,sosis solo,martabak mini,kroket,pastel).

Untuk kue basah kita bisa pilih(kue ku,wajik,lapis,lemper,klepon, kue lumpur,nagasari,onde-onde,lontong,monte),sedangkan kue-kue modern ada kue sus, pie buah,bolu gulung,lapis surabaya,hamburger mini,aneka roti,brownies bahkan  kue ulang tahun juga ada.Untuk harganya sendiri cukup terjangkau dikisaran 1-3 rb saja.Kecuali untuk kue ukuran besar dan kue ulang tahun lebih mahal antara 25 sampai 100 ribuan lebih.


  pasar kue subuh plataran Detos Depok


         aneka kue di pasar subuh detos


Selain melayani pembelian jumlah banyak juga melayani eceran.Bedanya  ada harga khusus untuk yang berlangganan atau membeli borongan.Bahkan Pak Pram salah satu pedagang sering menerima pesanan dalam dos komplit minuman.Langganannya kebanyakan mahasiswa dari kampus Depok yang ada acara.

Ternyata pedagang kue subuh di detos bukannya semua daganganya  bikininan sendiri.Mereka umnya hanya membuat 5-6 jenis yang berbeda dalam jumlah banyak.Kemudian saling tukar sehingga masing-masing lapak menjadi komplit.Tentu saja dengan harga beda untuk mendapat keuntungan.

Untuk Sabtu-Minggu menjadi hari baik bagi pedagang Kue Subuh.Selain lebih ramai pengunjung banyak masyarakat membeli kue untuk berbagai keperluan.Tapi bisa di maklumi pada hari libur banyak acara seperti Arisan,pesta pernikahan,piknik juga kegiatan kampung.


pak pram 10 tahun jualan kue subuh


  macam kue ulang tahun di pasar subuh

Bagi masyarakat Depok sekitarnya kebetulan punya acara dan memerlukan berbagai macam kue bisa datang pasar subuh Detos.Selain komplit,harga cukup terjangkau,juga nyaman tidak becek kalau hujan.Tempatnya juga mudah di jangkau baik naik kendaraan pribadi maupun transpotasi umum.Kalau pingin banyak pilihan sebaiknya datang sekitar jam 4 pagi supaya yang kita inginkan tidak keburu habis.


Sabtu, 30 Juni 2018

SETU CIKARET CIBINONG BOGOR Wisata Murah Dan Spot Mancing Lubang

Setu Cikaret Cibinong Bogor Wisata Murah dan Spot Mancing Lubang.

Bingung mencari tempat wisata murah...?Mungkin tempat ini bisa jadi pilihan,,khususnya warga sekitar Depok,Cibinong,Bogor.Selain gratis di sini pas yang hobi mancing.Ada yang menarik bagi penulis,karena mancingnya tidak menggunakan pelet atau cacing sebagai umpannya melainkan steropon.

Setu Cikaret yang berada di jalan lingkar SetuCikaret,harapan Jaya,Cibinong, Bogor Jawa Barat merupakan tempat yang cocok buat sekedar tefresing di liburan akhir pekan.Tempat ini menawarkan udara yang sejuk,pemandangan yang indah jauh dari hiruk pikuk kota. Kebetulan lokasinya pinggir jalan memudahkan wisatawan mendatangi tempat ini.

Ada 3 titik keramain di setu Cikaret Cibinong.Pertama di sebelah utara selain ada parkiran kendaraan roda 4 dan motor banyak di tumbuhi pepohonan rindang.Yang kedua di sebelah barat pinggir jalan.Di sini banyak warung-warung berdiri.Dan yang terakhir diujung selatan. Untuk masuk lokasi tidak di pungut biaya alias gratis kecuali parkir kendaraan.

Dari ketiganya sisi utara paling ideal.Selain sejuk pengunjung bisa duduk santai di terpal yang disediakan pengelola warung.Sambil memandang keindahan setu kita bisa pesan minuman atau makanan ringan.Jajanan seperti Bakso,Somay,Mie Ayam,Soto,Gado-gado,gorengan.Harganya cukup standar bagi kantong masyarakat.Sementara Kelapa muda rupanya paling favorit di  terlihat banyak pengunjung yang pesan.


                    Setu Cikaret Cibinong


            Pintu masuk sebelah utara


        Jajanan di setu Cikaret Cibinong


  Mancing Lubang

Seperti di singgung diatas bagi yang hobi mancing setu Cikaret layak di coba.Seperti siang itu banyak pemancing dan tidak seperti pada umummnya tidak menggunakan umpan cacing atau pelet.Menurut penuturan salah satu pemancing istilahnya "MANCING LUBANG".

Caranya dan alatnya hampir sama mancing konfensional bedanya umpan yang di gunakan menggunakan "Steropon".Pelampungnya menggunakan yang panjang untuk menandai umpannya udah masuk lubang ikan mujair yang sedang bertelur.Ternyata Mancing cara ini tidak gampang.Seperti saat penulis mencobanya,beberapa kali melempar tidak memenuhi sasaran.

Setelah di beri tahu di mana sasaran yang harus di lempar barulah umpat bisa masuk sarang mujair.Sebenarnya umpan bukannya di makan ikan,melainkan mujair merasa sarangnya di ganggu memindahkan ke luar lubang.Karena menggunakan mulutnya seperti umpan di makan dengan tanda pelambung yang bergerak-gerak.

Mancing lubang ada sisi menariknya ?Yang pertama kita cukup menggunakam strepon sebagai umpan selain murah juga awet dan gampang mencarinya.Karena sasarannyna induk mujair sedang bertelur pasti didapat ukuran lumayan besar.Paling tidak 3-4 jari tangan.Negatifnya mancing lubang membuat perkembangan kelangsungan ikan mujair terhambat karena indukannya tertangkap.

Setu Cikaret Angker

Dulu di Setu Cikaret pernah ada perahu untuk wisata air.Tapi Kamaren saat libur Lebaran  admin tidak melihatnya lagi,kecuali perahu masyarakat setempat yang sedang menjala ikan.Tapi mungkin ini berhubungan pernah adanya musibah perahu tenggelam beberapa tahun lalu.Sayang memang tapi demi keslamatan memang harus di kaji ulang.Apalagi adanya kepercayaan Setu Babakan ada penunggunya dan Angker.

Tapi biarpun hanya bisa menikmati air setu dengan pepohonan yang rindang,duduk di tepian Setu sambil ngobrol bersama keluarga/teman cukuplah buat sekedar melepas rutinitas kesibukan sehari-hari.Setu Cikaret seperti juga Setu Babakan di Jakarta Selatan bisa jadi pilihan wisata murah warga Bogor,Cibinong,Depok sekitarnya.

      Duduk lesehan minum kelapa muda


     Mancing lubang di setu Cikaret