Kalau wisatawan datang ke Jogja saat ini dan mengunjungi kawasan Malioboro pasti akan berdecak kagum.Bagaimana tidak ?Malioboro telah berubah bentuk 180 derajat tidak seperti tahun -tahun sebelumnya.Sekarang dari ujung utara sisi timur disulap menjadi Pedestrian sangat nyaman untuk jalan-jalan sore hari sambil menikmati suasana kota.
Dan menariknya mulai utara sampai mendekati pasar Beringharjo dipasang bang-bangku panjang berderet rapi.Sekarang juga tak terlihat lagi parkiran motor yang dulu cukup mengganggu.Pengunjung bisa jalan di jalur pendestrian yang lumayan lebar.Kalau lelah bisa istirahat sambil ngobrol santai.Selain bangku taman tersedia tempat sampah jadi kita tidak bingung membuang bekas sisa makan maupun minuman.
Ada lagi yang membuat wisatawan betah jalan di Malioboro.Adanya pengamen jalanan yang menghibur wisatawan.Mereka tidak membuat pengunjung merasa terganggu.Boleh tahu..?Cara mengamen di Malioboro beda ditempat lain.Mereka tidak meminta bayaran kepada pejalan kaki maupun yang lagi duduk.
Dengan sepenuh hati menyuguhkan lagu -lagu yang lagi populer di masyarakat.Cukup meletakan kotak di depanya pejalan kaki bebas memberi uang.Jadi seperti konser jalanan yang membuat pengunjung terhibur,banyak dari mereka memasukan uang untuk aprisiasi seninya.
ngamen dengan harmonika dan gitar.
ngamen dengan alat musik tradisional.
Malioboro tidak saja menjadi pedestrian yang menarik wisatawan lokal maupun luar.Tapi terkenal sebagai surga belanja terkenal sejak dulu.Pengunjung bisa mencari barang cindramata khas jogja,jajajan ,juga kuliner.Tinggal pilih mau produk premium klas butik atau kaki lima tergantung dompet.
Dan kehadiran Pengamen yang ikut meramaikan pedestrian Malioboro sambil mencari rejeki bukanlah satu gangguan.Tapi malah menambah semarak dan menghidupkan suasana.Malioboro tetap jalan kenangan yang tak pernah mati.Icon kota Jogja sepanjang masa.