Saya sering mendengar keluhan supir angkot kenalan saat ngobrol di warung catur biasa ngumpul.Sekarang katanya jangankan dapat uang lebih buat di bawa rumah,bisa bayar setoran ,ngopi dan makan siang sudah di sukuri.Benarkah begitu parahnya ...?Pada kenyataannya angkot masih merajalela di jalanan.
Dan kemaren siang saya ingin membuktikan apa yang sering di keluh-kesahkan para supir tersebut.Sengaja ikut sahabat narik mobil angkot di wilayah kota Depok.Apa benar penumpang sudah pindah ke transpotasi online atau memang penumpangnya sudah berkurang naik kendaraan motor sendiri.
Sahabat saya mulai narik sekitar jam 1 siang bergantian supir pagi batangannya.Mobilnya masih lumayan baru setoran hampir 2 kalinya mobil biasa.Routenya dari Depok timur/dalam sampai terminal/stasiun.
Rit pertama masih kebagian penumpang pelajar pulang sekolah ,juga penumpang umum .Tidak banyak memang dua,tiga yang sampai terminal.Biarpun begitu lumayanlah sepertiga dari kapasitas tempat duduk.Sama saat balik kembali ke arah awal jumlah penumpang tidak jauh berbeda hanya dapat separonya.
Semakin sore jumlah penumpang yang naik semakin banyak. Dari anak sekolah juga karyawan pulang kerja.Sayang waktu tempuh jadi tambah lama jalanan sedukit macet membuat harus lebih hati-hati.Hal ini mengakibatkan bahan bakar boros di banding jalanan lancar.
Dan ada pemandangan menarik saat bolak balik narik angkot bersama sahabat saya.Begitu banyaknya transpotasi online di jalan dengan penumpangnya.Sebagian lainnya ngepos di tempat tertentu menunggu orderan datang lewat HP-nya.Apa ini yang di keluhkan supir angkot juga opang(ojek pangkalan),katanya mengakibatkan pendapatnya berkurang.
Transpotasi online saya ketahui memang banyak kelebihannya dibanding konvensional. Ada beberapa hal yang membuat penumpang beralih transptitasi ini :
1.Kita tidak perlu keluar rumah cukup order lewat HP.Kita tinggal nunggu nanti akan di jemput jadi sangat praktis,mudah.
2.Ongkosnya pasti tidak ada tambahan biarpun jalanan macet atau menutar.
3.Lebih cepat dan murah...apalagi sering ada promo.
4.Menggunakan GPS alamat yang kurang jelas bisa kelacak lewat internet.
Itulah beberapa kemudahan angkutan online yang tidak di miliki transporasi konvensional. Untunglah di tempat umum yang banyak penumpangnya (stasiun-terminal),ada aturan tidak boleh angkutan online menarik penumpang.Jadi mobil angkot masih bisa kebagian penumpang turun dari kereta.
Dan hari itu saat saya ikut narik angkot dari siang sampai jam 9 malam mendapat hasil yang kurang di harapkan.Menurut penuturan sahabatat hasil segitu terbilang sangat minim di banding masaya jayanya.Setelah di potong uang sewa,bahan bakar,ngopi,makan,masih ada sedikit sisa memang.Tapi kurang mencukupi kebutuhan sehari-hari yang serba mahal.
Dan sekarang sedikit tahu gambara supir angkot sering mengeluh.Sebenarnya apa di katakan bukanlah tidak dapat uang lebih.Tapi uang di bawa pulang semakin kecil di banding sebelum online muncul.Tidak sebanding kerjanya selain capai harus punya ektra kesabaran sesama supir angkot lain.Tapi mau apa lagi transopati online yang memudahkan konsumen lebih dicari.
Tiap perkembangan jaman selalu ada yang jadi korban.Dulu becak,ojek sepeda,bemo,delman kalah tranpotasi lebih modern.Dan sekarang gantian jadi korban transpotasi online yang memanjakan konsumen.Mau apa lagi sudah tuntutan jaman.Tinggal bagaimana kebijakan pemerintah yang bisa mengatur agar keduanya bisa berjalan bareng tanpa benturan.
Mengenai keluhan para supir tanpa tidak ada uang lebihan ...?Saya rasa tidak separah itu .Kalau kenyataan tidak ada lebihan untuk apa bersusah payah menjadi supir begitu bukan....?
angkot menunggu penumpang di stasiun kereta.