Pak Acil Mengadu Nasib Ke Jogja Jadi Penjahit Keliling.
Siang itu di Pos Ronda Jomblang Banguntapan Bantul terlihat seorang Bapak penjahit keliling sibuk mengerjakan garapannya.Terlihat beberapa potong pakaian (baju,celana),menumpuk di teras pos ronda.Kebetulan sekali celana Jeans saya sepertinya harus ganti restleting.Setelah kesepakatan harga akhirnya saya setuju 15 rb sekalian potong bagian bawahnya.
Sambil melihat Pak Acil ( nama sebenarnya Usman),trampil mengunakan tangan dan kakinya saya mendengarkan cerita pengalamannya sebelum menjadi penjahit keliling.Ternyata bergelut soal jahit-menjahit cukup lumayan lama.Setelah tamat SMP pada tahun 2004 merantau ke Bandung untuk mengadu nasib.
Kemampuan menjahahitnya katanga di peroleh waktu di bekerja di konveksi di daerah sekitar kiaracondong.Selain di Bandung juga pernah merantau ke jakarta tepatnya didarah Kebayoran lama.Beberapa kali ia pindah pekerjaan dari konveksi sampai ikut orang di kios menjahit.Dan menurut penuturannya ia pernah menjahit seragam sekolah dan celana jeans anak.Jadi kalau dihitung setidaknya sudah punya pengalaman lebih dari 10 tahun.
Rupanya Jakarta -Bandung bukan kota terakhirnya mencari nafkah.Ada keinginan mencari pengalaman untuk bekerja mandiri.Dan sekarang malah beralih menuju ke arah timur tepatnya di kota Bantul Jogja.Hampir 1 tahun menjadi menjahit keliling dan dirasa cukup lumayan hasilnya.
pak Acil(Usman) sibuk menjahit.
potong pakaian yang menunggu di jahit.
sedang memotong pakian di pos Ronda.
Di kota Bantul paling utara berdua dengan temannya ia kost di daerah Kanoman.Sementara Sepeda jahitnya menyewa bos dengan sewa per hari 10 rb.Jadi modal usaha selain ketrampilan menjahit hanya benang,jarum,kancing,restleting,gunting,pisau.Daerah operasinya sekitar Kanoman,Sorowajan,Karangbendo,Jomblang,Janti,Gowok sekitarnya.
Tiap hari berangkat sekitar jam 7 pagi sampai sore( jam 5 ),berkeliling mencari rejeki.Kadang kalau nasib baik bisa mendapat 80-150 rb.Tapi kalau di hitung rata-rata cukup lumayan buat dibawa pulang keluarga di Pucung(CILACAP),bayar sepeda jahit,bayar kost dan kebutuhan sehari-hari.
Untunglah sekarang sudah punya pelanggan,bahkan untuk memuaskan mengasih nomer hp kalau sewaktu membutukan ketrampilannya.Tak jarang kalau pekerjaan banyak membawa pulang untuk di kerjakan di rumah.Ketika di tanya penulis apakah akan lama menjadi penjahit keliling di kota Bantul bagian utara ini.....? Pak Acil menjawab diplomatis tergantung perkembangannya saja.
Pekerjaan menjahit keliling kalau di perhatikan cukup menjajikan juga.Seperti saya lihat siang itu mengerjakan beberapa potong pakaian ( ganti restleting,memotong celana,menambal,ganti kancing,vermak),hanya butuh waktu sekitar 2 jam sudah mengumpulan uang 80 ribuan.
Dan yang menarik Jasa Penjahit keliling sangat membantu kalau di butuhkan mendadak.Selain harganya bisa nego langsung dikerjakan saat itu juga.Bandingkan kalau penjahit kios sering menolak dengan alasan banyak pekerjaan.Kalaupun mau ongkosnya lebih mahal.
Pak Acil sendiri mematok harga untuk jasanya sekitar 5-25 rb tergantung pekerjaanya.Kalau jumlahnya banyak bisa lebih murah,anggap aja menambah pelanggan.Karena baginya kepuasaan konsumen harus didahulukan.Baik soal harga maupun hasil pekerjaannya.Jangan sampai pelanggan kapok dan meninggalkan beralih ke penjahit keliling lainnya.
Ketika ditanya kapan pulangnya menengok keluarga di kampung...? Pak Acil yang berasal dari Cilacap(Pucung),sekitar 2 bulan sekali atau ada keperluan lainnya.Seperti pada umumnya masyarakat perantau punya pekerjaan sambilan sebagai petani.Makanya kalau lagi musim tanam atau panen akan lebih lama dirumah.Setelah semua selesai barulah kembali ke kota mengadu nasib mencari rejeki.
Pak Acil sendiri berharap pilihannya sebagai penjahit keliling di Bantul sudah tepat dan kalau bisa terakhir kalinya.Dan semoga saja menjelang lebaran biasanya masa panen bagi tukang Jahit ketiban rejeki yang lumayan.Setidaknya lebaran bisa membelikan hadiah buat anak pertamanya yang ulang tahun ke 3.Semoga terkabul Pak Acil.....!!!.