Minggu, 30 Oktober 2016

PARLIN MENGENALKAN CATUR LEWAT EKSTRAKULIKULER

~pionBaja~ Catur olah raga yang lebih mengutamakan olah pikir dan taktik rupanya mulai di minati generesi muda.Pertandingan mulai level dasar banyak di gelar seperti O2SN(Olimpiade Olah raga Sekolah Nasional)yang bekerjasama dengan Dinas pendidikan dan Percasi.Tiap tahun selalu di selenggaran mulai SD-SMP-SMA-SMK baik putri maupun putra.Juara tingkat wilayah akan bertanding tingkat Nasional di Jakarta

Untuk mencari bibit pecatur yang handal juara 02SN di beri kesempatan untuk bertanding antar pelajar di ajang internasional baik Asean,Asia maupun Dunia.Kesempatan ini rupanya menarik minat pelajar yang menekuni olah raga catur, peserta kejuaraan 02SN tiap tahun semakin bertambah. Maka tak heran beberapa sekolah dari tingkat SD sampai lanjutan Atas ektrakulikulernya ada yang memasukan Catur sebagai salah satu olah raga pilihannya.Terbukti peminatnya lumayan banyak tiap tahunnya bersaing dengan olah raga populer lainnya seperti sepak bola,basket,voly maupun bela diri. 

Untuk memenuhi pengajar dicarilah pecatur yang cukup pengalaman bermain juga punya jiwa pendidik untuk mengajari cara bermain catur mulai dari dasar.Tidak perlu seorang master yang penting bisa menarik minat anak didik untuk mencintai olah raga ini dulu. 

Seperti pengalaman salah satu pecatur dari anggota Pion Baja Depok ini.Sudah 4 tahun jalan mengajar ektrakulikuler di  SD sebuah yayasan swasta di bilangan jakarta timur ini.Bahkan untuk tahun 2016 bertambah satu SD lagi cabang yang ada di kota Depok. Ditanya bagaimana prosesnya bisa mengajar Ekstrakulikuler Catur,Bang Parlin saya biasa panggil menceritakan pengalamannya.


    Parlin manurung mengajar Catur SD

Rupanya Bang Parlin yang aktif di Gereja Depok di kenalkan Jemaatnya yang punya kenalan untuk mencari seorang pengajar Catur mengisi pelajaran Ekstrakulikuler.Dengan percaya diri menyanggupi dan membuat konsep pengajaran Catur yang nanti akan di ajarkan anak didiknya.Setelah di pertemukan pihak sekolahan akhirnya di setejui dan mulai mengajar Ektrakulikuler Catur untuk tahun ajaran 2012.

Meskipun Parlin bukan seorang Master atau sering menjuarai turnamen di Jabodetabek tapi cukup percaya diri.Dan kelebihannya orangnya cukup wibawa dan penyabar,sehingga cocok untuk menjadi pengajar di Sekolah.Jadi Cara mengajarnya jangan samakan dengan Sekolah atau kursus Catur yang bertebaran di Jabodetabek dengan pengajar yang telah bergelar Master Nasional/Internasiobal dan ternama.Muridnya sebagian besar dari klas 3-4-5 yang memilih Catur sebagai pilihan Ekstrakulikulernya.Boleh di bilang mereka masih buta dengan Olah Raga Catur,hanya 1-2 muridnya yang paham dan tahu taktik permainan juga menjalankan buah catur yang bebar.

Tiap tahun anak didiknya yang memilih Ekstrakulikuler Catur berkisar 30-35 anak.Untuk tahun berikutnya ada yang bertahan,keluar dan masuk jadi jumlahnya sekitar itu juga.Untuk mengenalkan Catur supaya di sukai anak Bang Parlin mengajarkan 2 tahap.

.  1.PELAJARAN TINGKAT DASAR.

Dalam pengenalan yang pertama pada anak didiknya seperti :

     -Pengenalan buah catur

     -Cara melangkah buah Catur

     -Kwalitas atau nilai buah Catur

    2.PELAJARAN TINGKAT LANJUT.

Bang Parlin mengajarkan berbagai langkahpembuka,bertahan dan penyelesaian yang sederhana.Kemudian di lanjutkan :

      -Strategi dalam permainan Catur.

      -Tehnik dan taktik  bermain Catur.

Semua ilmu yang di ajarkan berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya sebagai pecatur yang di gelutinya sejak SD.Sebagai keturunan Orang Batak sudah tidak di ragukakan lagi kesetiannya olah raga satu ini.Ditambah sumber dari Internet,buku Catur,Majalah Catur juga buku berjudul "TEORI CATUR ILMU PERANG 64 PETAK",karangan Deny Juswanto.

Bang Parlin tidak berharap terlalu banyak terhadap anak didiknya.Kalau ada yang menonjol 1-2 dan menekuni rasanya sudah cukup senang.Apalagi jan mengajarnya cuma seminggu sekali dengan durasi satu jam.Kalau muridnya minat dan berbakat Parlin mengusulkan pada Wali murid atau pihak sekolah untuk ikut sekolah Catur yang ada  supaya lebih terasah kemampuannya.

Selama 4 tahun mengajar catur di sebuah SD swasta di Jakarta Timur cukup puas.Walaupun lumayan jauh dari Depok tempat tinggalnya Ia merasa bangga bisa memberi sedikit ilmu pada anak didiknya.Bahkan untuk tahun ajaran 2016 sekolah cabang yang ada di Depok juga membuka klas Catur untuk Ekstrakulikulernya.Jadi sekarang dalam seminggu mengajar 2 sekolahan.

Apalagi jerih payahnya di hargai.Pertama kali mengajar mendapat imbalan 85 rb.Sekarang tiap mengajar tiap jamnya sudah di hargai 125 rb lumayan bisa menambah tebal dompetnya.Bang Parlin menjadikan hobi Caturnya sekaligus ladang penghasilannya.Hobi dan Pekerjaan jalan beriringan.Selain bermain Catur ada satu lagi kebisannya.Bermain Piano dengan lagu-lagu klasik.Bahkan pernah mempunyai murid yang belajar piano padanya.

Semoga suatu saat nanti salah satu anak didiknya ada  talenta berbakat yang bisa membawa nama harum Bangsa....! Bukan begitu Bang Parlin .....,?


Gens Una Sumus,

depok....2016.