Pembaca mungkin merasa aneh membaca judul diatas.Tak ada yang salah, bagi masyarakat yang tinggal di jawa tengah khususnya bagian barat (Kebumen)tak asing lagi dengan istilah sepak bola sawah.Saat musim kemarau banyak Desa di wilayah Kabupaten Kebumen sawah disulap dijadikan lapangan sepak bola.Sawah yang di pakai di pilih yang lebar(kas desa) jadi tak banyak pembatas galengan yang menggangu permainan.
Karena yang di pakai sawah jelas tidak sesuasai dengan ukuran sepakbola sebenarnya.Supaya lapangan tidak terlalu keras dilapisi damen secara merata sehingg kaki tidak sakit.Bermain sepak bola sawah memang tidak menggunakan sepatu jadi kaki telanjang paling banter pakai kaos kaki.
Dulu saat masih tinggal di Gombong-Karanganyar saat musim kemarau banyak di gelar pertandingan sepak bola sawah.Biasanya dalam rangka 17 agustusan dan melibatkan banyak klub yang bermain.Pertandingan sendiri umumnya menggunakan sistim gugur. Biarpun cuma sepak bola sawah penonton tiap sorenya selalu ramai begitu juga pedagang mainan dan makanan.Lebih semarak lagi dengan berkibarnya bendera kesebelasan melambai-lambai memenuhi pinggir lapangan menambah suasana pertandingan.
Pengunjung yang menonton tidak di pungut bayaran hanya di jalan masuk lapangan ada kotak sumbangan suka rela untuk menambah dana panitiya.Pertandingan sendiri biasanya di laksanakan jum'at-Sabtu-Minggu sore tergantung jumlah pesertanya.Klub yang bertanding mewakili pedukuhan atau kelurahan.
Hadiah untuk juara umumnya seekor kambing buat juara 1-2-3 makanya sering di sebut "Kambing Cup" cuma yang membedakan besar kecilnya saja.Tapi seiring perkembangan jaman ada juga sponsor yang masuk seperti rokok atau minuman kemasan.Sehingga selain hadiah utama berupa kambing ada hadiah tambahan dari sponsor.
Sepak bola memang menjadi tontonan rakyat yang sebenarnya.Biarpun menggunakan lapangan berupa sawah,tanpa sepatu tapi suasananya tetap ramai seperti pertandingan di stadion.Soporter juga ikut meramaikan jagoannya dengan yel-yelnya.Bahkan penulis pernah melihat saking semangat 2 seporter dalam dalam mendukungnya hampir terjadi keributan.Untung panitiya cepat tanggap sehingga tidak berlanjut.
Tapi cukup lama penulis tidak pulang ke Gombong-Karanganyar (tidak ada yang disinggahi lagi)kurang tahu jaman sekarang apakah sepak bola sawah masih ada....? Tetap memperebutkan kambing sebagai hadiah utama....? Tapi saya yakin karena sepak bola masih jadi hiburan utama masyarakat.Sementara lapangan sepak bola makin sedikit sepak bola sawah tak akan pernah hilang,khususnya di Kabupaten Kebumen.
Sepak bola sawah dengan hadiah kambing.
*dulu tinggal di Karanganyar wetan X*