Pernah menonton pertunjukan Boneka raksasa dengan hiasan wajah menyolok warna Merah atau putih.Sekarang Nasibnya cukup memprihatinkan, tidak seperti dulu.Pada jayanya Ondel-Ondel sering mengisi acara-acara khusus Betawi.Seperti acara pernikahan,sunatan,karnaval,acara besar lainnya.
Ondel-Ondel kesenian yang di maksud, berupa boneka besar di dalamnya dimainkan orang seperti menari,berputar.Jaman kejayaanya sudah hilang tergusur hiburan modern seperti organ tunggal,dangdut,film,sinetron.Sekarang jarang sekali pentas di acara pertunjukan melainkan ngamen di jalanan mencari uang recehan.
Belakangan ini untuk melihat Ondel-Ondel sedang beraksi sangatlah mudah.Tak harus ada hajatan atau acara besar lainnya ,sore sampai malam di jalanan Jabodetabek sering kita jumpai. Lebih memprihatinkan musik pengiringnya asal saja tidak mencerminkan kesenian Betawi. Bukan lagi kendang,alat gesek dan gong di ganti rekaman lagu Dangdut yang lagi populer.Jadi lebih mirip dangdut keliling ketimbang pertunjukan Ondel-Ondel.
Kebanyakan rombongan sekitar 4-5 usia remaja baik laki maupun perempuan.Pemain Ondel-ondel,pendorong gerobak, sisanya minta sumbangan orang yang dilalui.Dan kalau diamati yang sering ngamen orang itu-itu saja.Mungkin sudah dijadikan mata pencaharian rutin tiap hari.
Bererapa Tahun terakhir sebenarnya ada peraturan Pemda Ondel-Ondel dilarang ngamen.Selain membuat kemacetan bisa menurunkan Kesenian kebanggan masyarakat Betawi.Sayang bukannya mentaati justru semakin banyak.Alasanya macam-macam seperti untuk mencari dana supaya dapat menghidupi sanggarnya.
ONDEL ONDEL BETAWI
Ondel-Ondel beraksi di jalanan Depok.
Ondel-ondel kesenian khas khas Betawi.
Ondel-Ondel merupakan kesenian khasBetawi.Pada awalnya masyarakat waktu itu masih kental berbagai macam tahayul,fungsinya di gunakan Penolak Bala.Maka kalau kita lihat gambar lama penampilannya lebih menyeramkamkan di banding yang kita lihat sekarang.
Boneka Ondel-Ondel dibuat dari anyaman bambu yang mempunyai tinggi sekitar 2.5 meter dan lebar 80 cm.Ditengahnya ada rangkain yang memudahkan pemain memikul memainkannya.Mukanya memakai topeng dengan rambut kepala dari ijuk.Yang lelaki dengan hiasan warna Merah menyala,sebaliknya warna Putih untuk perempuan.
Pada perkembangannya dari Boneka penolak bala beralih fungsi menjadi seni pertunjukan Masyarakat Betawi.Sering di mainkan dalam pesta rakyat seperti hajatan pernikahan,sunatan,karnaval dan peresmian sebuah acara.Biasanya digunakan untuk menyambut tamu terhormat(pejabat).
Dan lebih membanggakan lagi selain sebagai seni yang sering di pentaskan menjadi ikon masyarakat Betawi (Jakarta).Pada tiap perayaan HUT kota Jakarta dimana-mana terpasang spanduk Ondel-ondel.Di perayaan Jakarta Fair juga ikut meramaikan suasana sebagai penerima tamu pengunjung yang datang.
Tak berlebihan kalau masyarakat( Betawi),terutama generasi tua cukup prihatin kalau melihat kenyataan ini.Kesenian yang dulu pernah menjadi kebanggaan jusru terpuruk di jaman modern,kalah dengan budaya Kotemporer.Sangat di sayangkan,demi mencari uang sebagai Ikon Betawi terpaksa turun di jalanan sebagai pengamen.
Apakah Pemda setempat(Jadetabek),yang banyak masyarakat Betawinya dan sanggar seni tidak ada perhatian dan bantuan dana untuk kelestariannya..?.Entahlah ! Yang jelas nasib seni daerah memang banyak yang memprihatinkan.Seperti Wayang Kulit,Wayang Golek,Kuda Lumping,Reog,Wayang Orang,sekarang mulai jarang di pentaskan sebagai hiburan rakyat.Bahkan Kuda Lumping nasibnya hampir sama dengan Ondel-Ondel sering ngamen di tempat keramaian maupun jalanan.