Jumat, 06 April 2018

Angkringan Warung Cepat Saji Ala Kaki Lima





Angkringan merupakan tempat jajan murah yang tak asing lagi bagi masyarakat Jawa tengah,Jogja sekitarnya.Kemunculannya sekitar awal tahun 1990 an dan sebagian pedagangnya warga Klaten.Angkringan juga identik dengan Sego Kucing,karena salah satu andalannya nasi bungkus isinya nasi segenggam dan lauk sedikit(seperti buat makan kucing).Pada awalnya hanya ada tiga pilihan :

1.Nasi lauk teri

2.Nasi oseng tempe

3.Nasi sambel.

Sementara lauk,jajanan lainnya ada : tempe goreng,bakwan,tahu bacem, pisang goreng,ceker,kepala ayam,sate usus,sate telur puyuh,krupuk.Minumannya  teh panas/es,jeruk panas/es,jahe,kopi,susu,.Karena pada saat itu belum populer minumanan siap sedu kopinya masih di sajikan kopi bubuk.Begitu juga susunya menggunakan yang kalengan.

Angkringan mempunyai ciri khusus seperti jualan pada sore sampai malam (dini hari),gerobaknya tanpa di cat sekalian ada mejanya buat tempat minum, makan, dan bangku panjang buat duduk.Ada tenda terpal untuk menutupi gerobak juga menghindari air saat hujan. Kalau kebetulan bukanya dekat toko  digelar tikar bisa minum sambil lesehan.Ciri lainnya anglo untuk ceret berisi air jahe,air panas,air yang sedang direbus.Anglo juga berfungsi untuk memanaskan lauk(ceker,gorengan,kepala),biar anget.

Langganannya  tukang becak,tukang ojek,taksi,masyarakat sekitar juga sebagian mahasiswa kost.Sebelum marak restoran cepat saji,Angkringan boleh dibilang sudah mendahuluinya.Kita tinggal ambil nasi bungkus,ambil lauk,pesan minum praktis dan cepat.Kalau sudah selesai baru kita bayar sesuai yang kita makan.

Menariknya jajan di Angkringan punya daya tarik  sendiri.Bukan hanya sekedar makan/minum tapi juga  interaksi penjual dan pembelinya sambil ngobrol berbagai macam topik.Mulai dari politik,pekerjaan,sepak bola,keluarga tergantung lawan bicara kita.Pokoknya  tidak merasa sendiri,apalagi sering nongkrong banyak tambah kenalan dari berbagai kalangan.


           angkringan model lama


   nasi kucing ciri khas angkringan


Angringan Jaman Sekarang.

Rupanya seperti warung makan lainnya yang berinovasi,Angkringan banyak perubahannya tidak seperti awal kemunculannya.Sekarang angkringan sudah tersebar kemana-mana.Di kota besar seperti Jakarta,Depok,Bogor,Bandung,Surabaya.Ada yang menggunakan gerobak model lama(biasanya penjualnya orang klaten),juga tampilan lain.Lauk yang di jualnya jauh lebih komplit,nasi bungkusnya banyak variasinya begitu juga minumannya.

Untuk menikmati nasi kucing sekarang  tidak harus  menunggu sore atau malam.Sejak pagi,siang,sore,malam,bahkan dini hari kita dengan mudah mendapatkan angkringan.Baik yang di kemas model lama maupun tampilan modern,bahkan ada yang memasang TV,.Sekarang juga menggunakan kompor gas bisa pesan mie instan.Begitu juga minumannya selain,jahe,teh berbagai minuman  siap sedu tersedia ( nutrisari,white coffe,susu,....).Cara makannya sudah menggunakan alas piring plastik atau piring anyaman.

Di sekitar Tugu Jogja angringan kemasannya seperti toko swalayan.Makanan di tempatkan secara terpisah di baki stenles.Dan untuk mengambilnya disedikan piring dan tidak seperti Angkringan umumnya bayarnya langsung dikasir.Tapi karena tempatnya sangat strategis tiap malam selalu ramai apalagi di akhir pekan.

Saya yang tinggal di Jogja wilayah Timur tepatnya sekitar fly over Janti juga sering jajan Angkringan.Dari pagi sampai malam bersama pedagang tenda lainnya  setidaknya  10 Angkringan mangkal di bawah jembatan Janti.Selain murah dengan uang 10 ribu sudah bisa makan,ninum,plus rokoknya.Yang pasti kenyang juga puas karena  bisa ngobrol sesama pelanggan lainnya.

Kebetulan di dekat rumah ada Angkringan  bukanya pagi.Karena berdekatan kampus selalu ramai di kunjungi mahasiswa.Dari sekedar ngeteh,ngopi,juga tidak sedikit sarapan nasi kucing.Bukan pria saja perempuan tidak sedikit yang ikut jajajan.Rupanya bagi mahasiswa luar daerah bukan masalah lagi kuliah tidak sarapan bisa beli di sekitar kampus.

Biarpun Jogja tumbuh makin maju,muncul warung modern,cafe,pusat jajan, makanan siap saji di Mall,Angkringan masih tetap eksis.Masing-masing punya kelebihan  sendiri ikut meramaikan wisata kuliner kota Jogja.Dan pastinya angkringan bisa menjadi pilihan banyak orang menjadi alternatif  bisnis usaha makanan.Selain tidak butuh dana terlalu besar,konsumen juga ada.Seperti pengakuan beberapa pedagang angkringan di bawah fly over Janti yang saya kenal.Tidak sedikit berdagang lebih 15 tahun dan menjadi sandaran hidup keluarganya.