Benar dugaan bis di alihkan bukan lewat jalur semestinya.Sebagai penumpang manut saja yang penting bisa sampai tujuan.Untung bis transjogja manusiawi jumlah penumpang d3i sesuikan kapasatis tidak terlalu berdesakan.Akhirnya sampai juga walaupun harus berdiri dari mulai naik sampai tujuan.
Seperti biasa turun di halte 1 Malioboro ujung paling utara.Seterusnya menyeberang jalan lewat sisi barat.Biarpun tidak beli sudah cukup terhibur melihat gelaran dagangan lapak kaki 5.Karena Malam Minggu sejak sore pengunjung cukup rame dari tampilannya dan omongannya sepertinya wisatawan dari luar jogja.
Terus saja keselatan sampai tak terasa sampai titik nol Jogja.Sudah nampak keramain di mana semakin malam tempat ini sering di gunakan anak-anak muda menghabiskan malam panjang.Lokasinya strategis banyak gedung peninggalan kuno,malam hari Gedung BNI disebelah selatan akan memancar lampu-lampu menyala spot favorit buat foto.
Saya duduk sebentar mengambil foto keramaian pengunjung .Karena tidak ada hal menarik hanya sebentar balik kearah utara lagi.Tapi jalan lewat Malioboro sisi timur melewati Pasar Beringharjo.Pengunjung yang ramai membuat jalanan cukup padat harus jalan pelan-pelan.Malioboro memang tak pernah mati apalagi tiap liburan jadi tujuan utama wisatawan baik lokal maupun luar.
Akhirnya sampailah tujuan di mana Pengamen Angklung biasa main.Memang dari rumah selain jalan-jalan ingin melihat permainan anggklung yang tiap sore menghibur pengunjung Malioboro.Angklung Carehal yang fonemenal karena video cukup populer di chanel youtube.
Banyak penonton sore itu selain menikmati alunanan angklung berjoget sambil nyawer.Ada juga membuat rekaman dari hp buat kenangan bukti telah mengunjungi Malioboro.Dan sepertinya lokasi ini tempat favorit selain depan Malioboro Mall dan Nol Kilometer Jogja.
Jelang Magrib Pertunjukan berhenti nanti di teruskan lagi sampai jam 9 malam.Sambil menunggu saya mencari minuman dan tertarik seorang ibu tua yang jualan di bawah pohon.Selain minuman botolan,tissu juga jualan rokok.Saya sebenarnya bukan perokok tapi buat ngajak ngobrol sengaja beli etengan 3 batang.
Jualan Asongan Puluhan Tahun.
Dari ibu pedagang Asongan saya tahu ia sudah jualan puluhan tahun di Malioboro.Dulu sebelum Gempa Bumi Dahyat menimpa Jogja sekitarnya lokasi jualan di depan Kepatihan.Setelah itu pindah di depan toko obat tak jauh dari Angklung Carehal biasa pentas.
Tiap sore sekitar jam 4 sore berangkat menggunakan sepeda tuanya.Jangan salah bukan di naiki tapi di tuntun bersama kotak tempat jualannya.Menurut penuturannya kalau liburan cukup lumayan laris terutama rokok dan minuman botolan mineralnya.Tapi ibu itu tidak mengaku berapa penghasilannya yang penting tiap hari ada rejeki.
Dari obrolannya saya diberi tahu usinya sudah kepala 7 (umur 72 th),sementara suami tunggu rumah.Nanti malam sekitar jam 9 malam akan menjemputnya untuk pulang bareng.Tiap sore jualan di Malioboro rutin di jalani dari rumahnya yang berjarak sekitar 2 km.Pantesan kelihatannya masih cukup sehat karena rajin jalan kaki.
Ternyata hari libur ibu tadi bukannya hari minggu pada umummnya.Melainkan tiap Rabo alasanya sorenya ada kegiatan "GEREJA".Rupanya kegiatan ibadah tetap menjadi prioritas bukan fokus berjualan mencari uang saja.Saya kagum atas prinsipnya,toh soal rejeki udah ada yang ngatur.
Di tengah keramain orang yang lalu-lalang di pedetrian Malioboro, tidak lepas menawarkan dagangannya.Beberapa orang mampir kebanyakan membeli rokok ketengan 1-3 batang.Harus rajin tapi jualan rokoknya memang baru lumayan kalau di jual ketengan.Penonton Angklung/pemainnya kadang juga beli rokoknya lumayanlah tempatnya cukup strategis buat nonton sambil suduk.
Dan tiap saya pergi Malioboro selalu sempatkan mampir.Kalau tidak ngeteng rokok beli minuman botol mineral atau sekedar ngobrol santai.Tapi jualan di Malioboro biarpun lumayan,kendalanya kalau musim hujan.Selain tidak bisa jualan pengunjung juga agak sepi.Ada satu lagi kalau ada pembersihan dari Satpol kuatir dagangannya dibawa.Untungnya sampai saat ini belum pernah menimpanya.
Biarpun dagangannya tidak banyak,saya kagum semangatnya.Dengan telaten menunggu pembeli mulai sore sampai jam 9 malam.Semoga tetap sehat bu....?dan tiap sore dagangannya laris,biarpun saya tahu seumuran ibu saya cukup berat tiap sore harus berjualan di tempat terbuka.....dan harus berjalan kaki sekitar 2 km dari rumahnya.