Rabu, 09 November 2016

CIBLON MANDI DI SUNGAI JAMAN DULU


Pernah mandi dan berenang di sungai...? Ya,di tempat saya istilahnya mandi di kali namanya Ciblon.Dulu kali masih cukup bersih dan dalam airnya,apalagi di kedung(belokan sungai).Sehabis pulang sekolah atau pas liburan udara panas ciblon paling enak di lakukan.

Hampir semua anak di desa  tempat saya tinggal waktu itu   dikatakan  bisa berenang baik yang laki maupun perempuan. Tapi tak mengenal apa  gayanya yang penting bisa mengapung tidak tenggelam cukuplah.Kebisan berenang  di ajarkan anak yang lebih besar begitu seterusnya saling estafet.Jadi tidak ada guru permanennya.

Saya sendiri bisa berenang waktu klas 3 SD di ajarkan kak kelas satu sekolahan.Cara ngajari waktu itu agak ekstrim,dicari air yang kedalamannya seleher mau-gak mau kita akan .menggerakan kaki dan tangan.Dan minum air kali waktu pertama belajar sudah biasa...Bahkan ada perkataan" Kalau cepat bisa berenang harus minum air sungai dulu", he...he....he....bener lho !Saya sendiri pernah minum air sungai dan terbukti langsung bisa berenang.Dan hampir semua anak yang belajar renang mengalami hal ini .

Saat ciblon  di sungai bukan hanya mandi saja,tapi biasanya ada permainannya,seperti melempar batu dan kita dulu-duluan mengambilnya.Yang kuat bernafas dalam air biasanya yang menang dalam permainan ini.Yang kalah bermain harus menggendong pemenangnya.Ada juga memainkan air kali dengan tangan,hingga menyerupai irama musik.Permainan ini di mainkan ramai-ramai hingga suasa sungai tambah meriah.

Ada lagi satu permainan di sungai yang asik dan lumayan sulit.Melemparkan batu di permukaan air .Yang paling jauh dan banyak lompatannya juaranya.Batu gacoannya harus di pilih yang tipis dan ringan  hingga bisa di lemparkan di permukaan air.

Tapi saking asiknya bermain dan berenang sampai lupa waktu hingga main sampai sore hari. Ada yang seru kalau kali lagi banjir.Tapi bisanya dilakukan anak yang sudah mahir beranang dan agak besar.Selain arus kali tambah kencang juga butuh tenaga untuk minggir di tebing kali.

Di atas jembatan kita loncat kurang lebih  di ketinggian 3-4 meter,dengan mengikuti arus air kita berenang sekitar 100 meter dan berhenti di tempat yang mudah untuk pendaratan.Kita ulangi 2 sampai 3 kali sampai puas.Cara berenang  seperti ini cukup melahkan tapi puas.

Tapi penulis ada pengalaman yang hampir tragis.Waktu itu belum lama bisa berenang begitu juga 2 teman lainnya.Sehari sehabis banjir bertiga ingin ciblon,tapi di lihat air sungai masih cukup dalam dan deras arusnya.Rupanya salah satu teman tanpa pikir langsung terjun ke kali...!Apa yang terjadi...? Tanpa ampun terbawa arus,kita berdua hanya bisa teriak minta tolong...tolong....tanpa bisa berbuat banyak. Rupanya belum takdirnya,tanpa sengaja badannya tersangkut pohon bambu yang tumbang.Dengan pelan-pelan bisa minggir ke tebing dan selamalah.

Dan sejak itu kami tidak berani sembrona lagi berenang kondisi arus deras. Sayang sekali Ciblon rasanya tidak bisa diulangi lagi sekarang.Air kali semakin dangkal dan kotor.Kolam renang muncul dimana-mana.Anak-anak jaman sekarang  lebih senang berenang di temat berbayar,selain bersih biasanya kolam renang menyatu dengan permainan lainnya.

Jaman rupanya telah berubah permainan anak masa lalu yang menyatu dengan alam dan serba gratis telah tergantikan.Serba modern dan menjadi lahan bisnis yang cukup menggiurkan......!


ciblon di sungai ramai-ramai


ciblon di kolam renang harus  bayar




depok.....2016.