Rabu, 09 November 2016

KENANGAN MASA KECIL DI MINGGU PAGI

"Ayo bangun...! Udah jam 6 pagi jadi jalan-jalan .Jangan malas...?" kata Eyang sambil membangunkan.Aku ogah-ogahan beranjak dari dipan tidurku.Semalam habis nonton TV sampai malam  jadi bawaannya males bangun pagi." Nanti kesiangan di jalan !"sambung eyang pula.

Aku cepat bangun ke sumur samping rumah.Menimba air yang dalamnya cuma 3 meter dan cepetan cuci muka tanpa gosok gigi.Ganti kaos  dan pakai sepatu  langsung  keluar menyusul eyang yang sudah menunggu di di halaman rumah.

Baru melangkah bebera meter Eyang Putri sudah memanggilku." Eh...jangan berangkat dulu.Minum teh dan sarapan.Nanti jalannya jauh...?" perintah eyang putri.Akhirnya saya sarapan sego wadang sama tempe mendoan beli  di warung langganan.Rasa tempenya nyamleng benar dan ukurannya besar.

Hampir Tiap Minggu pagi atau libur sekolah saya sering mengantar  eyang jalan-jalan ke penjuru kampung.Temannya banyak dan hampir semua orang desa bahkan  tetangga desa terutama generasi tuanya mengenalnya.Maklumlah Eyang dulunya pernah menjabat sebagai camat jadi lumrah bawahan dan kenalannya banyak.

Rupanya kali ini mengajak ke tetangga desa.Lumayan jauh  juga jalannya sekitar 2 km lebih dan harus menyebrang jembatan kereta api.Tapi rupanya Eyang masih santai saja tanpa terasa letih,sebaliknya aku  lumayan ngos-ngosan.Untung tadi sebelum berangkat di bawain air putih dalam botol lumayan buat menghilangkan rasa haus.

Sekarang kenalan yang di datangi mantan penilik sekolah SD.Rumahnya besar dengan kebun di belakang cukup luas.Dan ditanami macam pohon buah dan pisang.Didepan rumah ada pendoponya ukuran lumayan besar.

Umur teman eyang dibawah sedikit dan kelihatan akrab sekali.Mereka berdua asik ngobrol cerita macam-macam. Tak lama muncul minuman dan makanan tradisional UWI dan PISANG REBUS .Rupanya sebelumnya sudah janjian akan datang dan telah disiapkan makakanan kesukaannya UWI.Sama denganku  paling demen panganan yang telah langka ini kecuali menanam sendiri.Tanpa bosa-basi  ikut nemani eyang makan dengan lahap

Aku bosan juga sendirian ,sementara kedua orang tua asik berbicara tentang dunianya sendiri,bagi anak kecil sepertiku  omongan mereka tak dipahami.Akhirnya saya putuskan untuk Keluar melihat sekitarnya.

Tanpa sengaja melihat blumbang( kolam tanah) di belakang pekarangan rumah. Rupanya blumbang itu menyambung dengan kangkungan dan persawahan.Ukuran tidak begitu besar hanya ukuran 5 x 15 meteran dan banyak di tumbuhi pohon kangkung dan   teratai.Aku lihat banyak juga ikannya,ikan betik,sepat dan gabus kelihatan di air.Tak ayal hasratku untuk mancing kambuh.Kalau soal satu ini jangan  di tanya lagi.Hobi yang menyenangkan biarpun ikannya jarang di bawa pulang karena sering di marahi eyang putri.

Lagi asik ngelamun aku di kagetkan datangnya orang.Rupanya anak sepantaran  membawa 2 pancingan dengan joran bambu.Rupanya cucu teman eyang sebelumnya  ada omongan untuk menemani saya mancing. Maka asik berdua mancing.

Tanpa lama pancing di tarik dan dapat ikan betik.Tanpa terasa sampai siang kami mancing di blumbang pribadi.Baru beranjak setelah ada panggilan untuk makan siang.Akhirnya kami menyudahi mancingnya,lumayan yang didapat ikan betik dan gabus yang didapat biarpun ukurannya kecil-kecil. 

Habis makan siang setelah istirahat Eyang pun pamitan pulang.Tak lupa di bawain pisang,uwi dan ikan yang di dapat mancing untuk dibawa pulang.Rupanya eyang telah merencanakan untuk menyenangkan HOBI MANCING cucunya yang dari kecil ikut bersamanya.Dan berjanji pada sahabatnya  untuk datang lagi dan mengajak saya mancing . Akhirnya baru saya menyadari.Rupanya sering mengajak  jalan-jalan bukan saja untuk mengunjungi sahabat lamanya.Tapi juga menyenangkan cucunya.Trimakasih eyang. 

                       Eyang Suwardi

karanganyar-wetan X.