Rabu, 16 November 2016

Secangkir Kopi Catur di Malam Minggu

-pionbaja- Hujan yang mengguyur kota tempat tinggal saya rasanya tak pernah absen tiap sore dan malam hari.Biarpun bukan daerah yang sering banjir setidaknya mengganggu aktifitas.Seperti malam Minggu kali ini sejak sore gerimis tak pernah henti.Dan saya lebih enakan tiduran di kamar dari pada keluar yang belum jelas tujuannya.

Lagi merenung tiba-tiba terdengar bunyi hp tanda SMS.Segera saya buka ternyata teman lama yang hampir 3 bulan tak pernah kelihatan batang hidungnya.Ternyata kasih kabar nanti malam akan datang dan mengajak keluar.

Saya tak membalasnya smsnya,biarlah dia datang ke tempat saya...Soal nanti ikut tidaknya dipikir belakang kalau sudah nongol orangnya.Benar saja mendekati jam 8 malam teman datang ,pas gerimis juga sudah reda .Suara motornya tak asing lagi bikin kuping sakit

Ahirnya saya nyerah juga,ikut kemana dia jalan.Dipikir di kamar sendirian juga tak enak,nonton tv gak ada acara yang cocok,jadi pilihan ikut teman yang paling pas.Siapa tahu tempatnya memang menyenangkan dengan selera saya.

Belum sampai setengah jam motor berhenti.Saya agak asing daerah ini,pinggiran kota dan rupanya yang di tuju hanya sebuah warung kopi.Tapi ada yang beda,meja dan bangkunya panjang-panjang.Dan Pengunjungnya bukan menggadap satu arah tapi saling berhadapan...? Rupanya tempatnya warung kopi yang merangkap tempat bermain catur.

       secangkir kopi


Ada tiga pasang pecatur yang sedang asik bermain.Semuanya tampak serius saling serang pertahanan lawan skak mat lawan mainnya.Dua orang bermain catur menggunakan jam catur,satu rupanya bermain clasik tanpa jam.Bunyi jam catur mengiri malam minggu yang agak dingin,sisa hujan tadi sore.Cetak...cetok..cetak...cetok..saat kedua pecatur mengalami krisis waktu.

Di warung catur yang saya datangi bersama teman ada 3 meja panjang.Semuanya ada papan catur permanennya dari kertas yang di lapisi plastik.Sementara buah caturnya di tempatkan kantong terpisah jadi lebih praktis.Tidak seperti catur model lama papan catur sekaligus sebagai wadah buah caturnya.

Warung catur ini saya lihat seperti warung kopi kebanyakan.Menu utama minuman panas maupun dingin,gorengan,indomie,roti bakar dan air aqua baik gelas maupun botolan.Sepertinya tidak menjual rokok karena saya lihat pengunjung membeli ke warung lain.Tapi paling banyak pengunjung yang datang memesan kopi hitam di banding minuman panas lainnnya.

Teman saya menawari minum tanpa waktu lama secangkir kopi agak putih dengan aroma khas sudah ada di hadapan meja .Saya minum sedikit untuk menghilangkan hawa dingin di tubuh.Tapi makin malam rupanya pengunjuk yang datang bukan surut malah tambah banyak.Sekarang sudah 6 papan yang main.Pengunjung lain yang cuma sekedar nonton dan ngopi juga bertambah.

Rupanya teman saya lagi bermain ngeround bersama 7 pecatur lainnya.Semua pemain saling ketemu dan yang punya poin paling tinggi menjadi juaranya.Biasanya di ambil pemenang 1-2-3 atau tergantung jumlah pecatur yang ikut ngeround.Uang hadiah dari pendaftaraan sekedar penyemangat untuk beli kopi dan jajanan saja.

Malam terus berjalan  pengunjung masih bertahan .Rupanya Malam Minggu warung catur di jadikan tempat begadang bagi  penghobi catur.Saya baru sadar rupanya teman sengajak ke tempat ini,karena tahu sering  bermain  walaupun cuma kelas amatiran.

Tiba-tiba sahabat nyeletuk menawari bermain lawan  pengunjung tidak ikut ngeround.Saya menggeleng menyadari ilmu caturnya masih sangat cetek.Tapi terus didesak katanya temannya seimbang permainnya dengan saya.

Terpaksa setuju bermain lawan teman sahabat saya.Ternyata benar mainannya seimbang saling mengalahkan.Akhirnya sepakat besok sore main lagi rupanya masih penasaran.Teman belum juga selesai bahkan  ngeround kedua kalinya tambah  yang baru datang.Bunyi jam catur makin  keras di keheningan malam yang makin sunyi.

Akhirnya sejak malam itu dan seterusnya sering  mengunjungi warung catur.Baik bareng sahabat  maupun datang sendirian..Dan sekarang  ada teman baru main catur sekedar hiburan kebetulan cocok .Untuk ke warung catur  tak perlu uang banyak cukup bisa ngopi beli makanan kecil sekedar teman main catur dan penglaris warungnya.

Sekarang Malam minggu atau libur  tak sepi lagi.Saat suntuk di kamar kontrakan meluncur ke warung catur ikut main,ngobrol atau  nonton yang lagi bertanding.Bukannya dalam catur ada motto "Gens Una Sumus",kita adalah satu saudara rupanya memang benar.Dalam komumitas catur saya sering di traktir pengunjung  yang kurang dikenal.Begitu juga saya pas ada rejeki sebaliknya......


warung catur...2016.