Kalau mudik lebaran dan kebetulan lewat jalur selatan antara Purwokerto-Jogja saat memasuki Kabupaten Kebumen,Purworjo pasti akan disuguhi pemandangan agak beda pada hari biasa.Apa itu....Munculnya pedagang kagetan Dawet Ireng.Dan uniknya kebanyakan mereka jualan di dekat persawahan baik di sisi utara maupun selatan.Dan kalau dilihat lebih jeli sebagian berdiri di sisi selatan menghadap perbukitaan di sebelah utaranya.
Warung-warung kagetan berbentuk gubuk terbuat dari bambu mudah dibedakan bentuk bangunan masih kelihatan baru.Mereka umumnya mulai mendirikan saat jelang puasa sampai lebaran habis.Dan keberadaan mereka tidak mengganggu warung yang sudah ada.Sebagian dari mereka masih ada ikatan keluarga maupun warga kampung.
Dawet Ireng (hitam) dari warnanya memang berwarna ireng.Menurut sumber bahan pewarnanya terbuat bahan alami dari merang(kulit padi),yang di bakar dan disaring bersih.Bahan lainya santan,gula merah dan tepung sagu (ganyong).Di minum siang hari memang segar adem di perut.Kalau suka campuran susu kita bisa minta tambahan dengan harga yang berbeda lebih mahal sedikit.
DAWET IRENG DEPOK
Untuk menikmati semangkok dawet ireng di Jabodetabek utamanya di kota Depok lumayan mudah.Di titik jalan maupun di pasar sering kita jumpai.Ada di depan pasar Agung,Pasar Pagi jalan Merdeka tiap hari Minggu dan di jalan Bahagia Raya.Salah satunya Dawet Ireng milik Bu INDAMAH di samping Rumah sakit bersalin SUMBER BAHAGIA.
Menurut pengakuannya dawet ireng yang di jual bukan buatannya sendiri tapi mengambil dari keponakannya yang berjualan di pasar Pal Depok.Hampir 7 tahun jualan di tempat ini awalnya di trotoar tapi karena di larang lebih mundur sedikit.Selain Dawet ireng juga menjual cemilan ringan gorengan, kacang,kue kuping gajah, peyek.
Bu Indamah Penjual dawet ireng
Sibuk melayani pembeli
Tiap hari rata-rata Bu Indamah bisa menjual 1/2 kg dawet atau sekitar 40-50 mangkok.Khusus hari sabtu-minggu dan musim panas bisa lebih banyak lagi.Harga per mangkoknya cukup murah 5 rb saja.Kadang juga menerima pesanan orang yang punya hajatan(pernikahan,sunatan,arisan,pulang haji),seringnya 50-100 mangkok.Sebagian pembelinya orang jawa juga, yang kangen rasa dawet ireng.Kuah santannya rasa buah nangka tapi juga ada varian lainnya seperti duren,tape.
Menurut pengakuannya Dawet Ireng jualannya boleh di katakan Sumber utamanya.Suaminya yang asli warga Depok memang nyambi sebagai supir angkutan tapi jaman sekarang kurang bisa dijagakan kalah dengan transpotasi online.Dulunya Bu Indamah kerja di Pabrik tapi karena sering sif malam kurang bisa menja ke 3 anaknya.Makanya keluar dan jualan dawet ireng karena waktunya lebih bebas.
Mulai buka dagangan sekitar jam 10 pagi setelah selesai urusan rumah tangga selesai.Sore hari biasanya jualannya habis tapi sekarang sering hujan agak susah.Tapi cukuplah untuk membiyai dua anaknya yang masih sekolah.Sementara sulungnya lulusan SMK masih mencari kerja.
Spanduk dan dawet ireng Bu Indamah
Kalau kebetulan lewat daerah Depok Timur melewati jalan Bahagia Raya disamping Rumah Sakit bersalin Sumber Bahagia bisa mampir untuk menikmati dawet ireng minuman khas Butuh Purworjo.Selain mengobati dahaga bisa istirahat di bale sambil ngemil cemilan yang ada.Monggo mampir...dan akan di sambut Bu Indamah dengan ramah.