Mencari pemain catur sangatlah mudah...?Cobalah buka lapak catur pasti di lingkungan sekitar akan datang.Seperti pengalaman penulis yang pernah membantu Warung Catur sekaligus klub dengan jumlah anggota sekitar 50 orang.Tiap hari selalu ramai lebih separonya yang aktif datang.Tetapi yaitu sebagian anggota kurang disiplin dalam mentaati aturan sebuah organisasi.
Untuk menunjang kelancaran klub catur setidaknya di perlukan meja,perlengkapan(buah,papan,jam,) untuk di gunakan bermain dan latihan.Tidak mungkin semua Warung Catur harus menyediakan paling banter 3-4 papan dan 2-3 jam catur yang lumayan mahal harganya.Selebihnya harus di sediakan klub sendiri.
Sebenarnya ada pemasukan seperti waktu pertama kali masuk klub ada pendaftaran,Iuran bulanan,uang sewa jam catur seharusnya bisa di kelola.Sayang sepertinya kurang adanya kesadaran dari anggota untuk tertib administrasi.Beberapa memang disiplin tapi lebih banyak semaunya saja.
Dan repotnya sebagian pemain tidak mempunyai perlengkapan catur.Sehingga tiap ada kerusakan jam atau buah catur hilang harus mengeluarkan ongkos perbaikan maupun membeli buah catur baru.Begitu juga saat mengikuti turnamen kita sering kebingungan masih kekurangan.Kita tahu setiap pertandingan pemegang buah putih hukumnya wajib membawa perlengkapan catur komplit(buah,papan,jam catur) .
Sudah sering sebenarnya dalam rapat disinggung adanya kesadaran anggota untuk tertib dalam membayar iuaran bulanan.Coba hitung sendiri anggaplah jumlah anggota sekitar 50 an.Seandainya ada 35 saja rutin membayar iuran bulanan setidaknya sudah terkumpul 350 rb.Dan dalam satu tahun bisa terkumpul lebih dari 3 juta.Belum lagi adanya uang sumbangan donatur,sewa jam catur cukup lumayan uang terkumpul dalam setahunnya.
Dengan uang sejumlah itu seharusnya tidak sulit untuk mengelola klub catur.Tidak perlu kebingungan keuangan sekedar menambah buah catur,papan catur,buku catur dan alat penunjang lainnya.Begitu juga saat mengikuti turnamen ada uang kas klub yang bisa dipakai buat pendaftaraan anggota maupun ongkos transopatsi dan lainnya.
Tapi sayangnya hal kelihatan sepele nyatanya tidak mudah di jalanlan.Ibarat dalam catur sebuah problem catur yang rumit dipecahkan.Melihat notasinya seakan sederhana begitu di mainkan tidak segampang yang terlihat.Dan begitulah kondisi klub catur yang dibentuk dengan cara mandiri tanpa bapak asuh.Semua mengandalkan kekuatan para anggonya dalam melengkapi perlengkapan dan biaya sehari-harinya.
Biarpun dalam kesulitan untunglah klub Catur tempat biasa penulis ngumpul masih bisa bertahan.Tiap hari masih banyak yang datang ke markas,mengadakan home turnamen,ikut turnamen non master dan beberapa kali masih bisa juara umum di wilayahnya.
Jadi mengelola klub catur bisa bertahan lama bukanlah perkara mudah.Ada pasang surutnya kadang anggota aktif yang banyak,kadang sedikit karena sibuk dengan ururan masing-masing.Tapi yang penting masih terus bertahan dan berjalan...
Klub catur harus ada kesadaran anggota