Pernah melihat tayangan mancing mania di acara tv swasta nasional...Kita sebagai penontonya rasanya jadi iri melihat host acara bersama pemancing mengunjungi spot menarik dan masih banyak ikannya.Baik di laut,rawa,sungai,maupun area pemancingan komersil.Saat umpan disambar rasanya itukah nikmatnya orang yang punya hobi mancing.Apalagi kalau bisa mengangkat ikan tak peduli besar kecilnya.
Tapi kali ini penulis lebih menyoroti cara menangkap ikan di sungai mengingatkan jaman masih ditinggal dikampung. Selain masih alami potensi ikan liarnya masih cukup banyak.Di tempat penulis sungai dekat rumah banyak ikannya dengan berbagai macam jenis.Paling populer keting,wader,ceba,betik,gabus,sidat,sili,boso,udang,lele lokal.
Untuk menangkap ikan di sungai banyak ragam dan alatnya.Di bawah ini 7 kebiasaan masyarakat setempat (Karanganyar-Kebumen)untuk menangkap ikan sungai :
1.Mancing
Mancing merupakan cara paling umum digunakan masyarakat untuk menangkap ikan.Dengan kail,senar dan joran sederhana sudah cukup untuk memancing di sungai.Tapi kita harus tahu kebiasaan ikan sungai untuk memancingnya.Ikan keting,lele dan sidat paling pas sungai habis banjir air dalam keadaan keruh.Sebaliknya saaat air bening ikan yang sering makan jenis wader,ceba,betik,gabus.Umpan untuk mancing di sungai seringnya menggunakan cacing tanah atau merah.Cacing merah kita mencarinya di batang pisang yang sudah busuk.Sedangkan cacing tanah dengan cara menggali tanah sekitar comberan.
2.Jala
Jala merupakan alat menangkap ikan dengan cara di lempar dengan tangan.Bentuknya lingkaran kecil dengan pemberat pada tepi-tepinya. ukurannyac dari sekitar 2 meter sampai 4 meter.Cara melemparnya mencari sasaran lebih dahulu di mana ikannya banyak juga tidak banyak rintangan(kayu,sampah,batu),bisa membuatnya tersangkut. Untuk melemparkannya harus pakai tehnik bukan asal lempar saja.Harus menyebar ke permukaan air dan tenggelam ke bawah.Ikan yang terkuryng jala nantinya akan tertangkap.saat jala di angkat ke atas.Jala di lakukan seringnya di lakukan sungai tidak banjir atau mulai musim.kemarau.Untuk menjala harus mengusaai tehnik melempar juga tenaga yang kuat.
3.Seser .
Seser hampir mirip dengan serekon ikan jaman sekarang.Umumnya serokan terbuat dari kawat berbentuk bulat atau agak kotak.Seser jaman dulu kerangkanya dari bambu dengan bentuk seperti segitiga terbalik.Ada sisa bambu yang tidak di pasangi jaring sebagai pegangan tangan. Untuk menangkap ikan sungai cocoknya saat air sungai surut(musim kemarau),dengan cara mencari sasaran yang banyak ikannya.Kita masukan seser kedalam air sungai sambil digerakan kanan,kiri atau maju.Kalau terasa ada ikan yang terperangkap cepat diangkat.
Jala ikan di sungai
seser alat cari ikan jaman dulu
4.Gogoh
Dulu di Karanganyar ada menangkap ikan dengan cara paling sederhana.Alatnya hanya mengandalkan kedua tangan saja.Cara ini efektif saat sungai mulai asat(kemarau).Kita mencari lokasi yang akan kita gogohi di sungai seperti lobang,bawah batu,pohon tempat sembunyi ikan.Dengan cara begini harus terampil menangkap ikan yang terasa di tangan.Bagi yang sudah biasa mudah saja dapat banyak.Biasanya juga hafal di mana ikan banyak berkumpul.
5.Nawu
Nawu cara menangkap ikan dengan cara menguras air.Alat yang sering di gunakan ember atau kaleng bekas cat ukuran besar.Disungai biasanya ada tempat dalam(cekungan) musim kemarau airnya tidak asat.Disitulah kegiatan nawu di lakukan dengan membendung air yang masuk.Kita bergantian menguras air sudah dibatasi bendungan sampai asat.Kalau ikan sudah kelihatan baru ditangkap dengan tangan atau alat seser.Dengan cara begini idapat di tangkap dengan mudah.
nawu di kalen menggunakan ember
gogoh dengan tangan saat air asat.
6.Air Jenu
Jenu adalah akar pohon tumbuhan liar yang banyak tumbuh di pinggir kali.Cara menggunakannya dengan menumbuk sampai keluar airnya.Dengan membendung tempat banyak ikan kita kasih air jenu.Jangan lupa sambil diaduk-aduk supaya mereta ke semua tempat.Tak lama ikan-ikan seperti mabuk berenang kepermukaan.Saat itulah mulai menangkap dengan tangan atau seser.
Cara ini tidak membuat ikan langsung mati,cuma stres karena minum air zat yang memabokan.Ikan ukuran besar seperti Gabus,lele kadang hanya terpengaruh sebentar saja.Kecuali kita memasukan jenunya cukup banyak.Setelah 3-4 jam ikan segar karena air kembali netral.
7.Membuat Bendungan
Saat musim kemarau air mulai asat kecuali tempat tertentu seperti kedung atau yang dalam airnya.Jaman dulu sering membuat bendungan dengan maksud air di bawahnya airnya menyusut.Bendungan di buat dari batang pisang,bambu dan pasir sungai.Saat air menyusut itulah kita mudah menangkap ikannya.Bisa dengan tangan atau seser.
Tapi kita harus cepat menangkap ikannya.Bendungan biasanya hanya bisa bertahan 2-3 jam saja.Habis itu bobol lagi karena tujuaanya memang untuk menangkap ikan bukan sengaja mengeringka sungi di bawahnya dalam waktu lama.Biarpun begitu ikan yang ditangkap kadang lebih banyak di banding cara di atas lainnya.Membuat bendungan melibatkan banyak.orang karena harus di buat cepat.
Begitulah yang sering di lakukan masyarakat menangkap ikan di sungai.Sekarang cara tersebut hampir punah disamping ikan di sungai sudah jarang, yang sering di perjual belikan bukan lagi ikan liar tapi hasil budidaya.Padahal orang lebih menyukai hasil tangkapan karena lebih gurih pakannya juga alami tanpa kandungan zat kimia.
atas pohon jenu bawah tangkap ikan sungai asat.