Rabu, 06 Maret 2019

Depok Chess Community (DCC)Ingin Memajukan Olah Raga Catur Di Kota Depok

Masih ingat penulis ketika PBCC (Pion Baja Chess Club),mengadakan turnamen catur Non Master dalam rangka memperingati hari kemerdekaan   pada tahun 2017.Pada spanduk  tertampang tertampang tulisan dengan cetak tebal: CATUR SEBAGAI IKON KOTA DEPOK.


Mengapa catur dijadi Ikon ...?Pada kenyataanya memang banyak pecatur potensial tinggal di kota Depok.Begitu juga salah satu perguruan tinggi di Depok "GUNA DHARMA",banyak menampung pecatur-pecatur handal dari seluruh Indonesia.


Sayang sekali di Depok sendiri jarang sekali turnamen catur di adakan.Kalaupun ada sifatnya spontanitas berhubungan suatu acara seperti Hari besar,partai,atau klub yang mengadakan.Bandingkan kota jabodetabek lainnya (Bekasi,Tanggerang,Bogor), ada turnamen rutin tiap tahun.


Pada waktu itu kalau tak salah para ketua klub berjumlah 6 sepakat mengadakan "PAGUYUBAN CATUR DEPOK",tujuannya memajukan olah raga catur.Untuk mengasah kemampuan  tentunya harus sering bertanding.Sayang ide bagus itu seperti tidak berlanjut,buktinya paguyuban yang telah di bentuk tidak ada gaungnya.Pecatur Depok seringnya mengikuti turnamen yang di adakan di kota lainnya.


Untunglah setelah 2 tahun tidak ada kelanjutannya pada tahun 2019 para pecatur sepakat membuat DCC ( Depok Chess Cuminty).Pembentukan ini sebagai wadah untuk memajukan prestasi prcatur dengan rencana menggelar liga catur yang di ikuti klub-klub yang di kota Depok.


Pengalaman yang  lalu tidak terulang kembali DCC langsung bergerak cepat.Setelah pembentukan pengurus langkah pertama menggelar turnaman DCC yang pesertanya pecatur khusus ber KTP DEPOK.Untuk liga catur DCC seri  1 selain memainkan pertandingan beregu juga perorangan.


Dan  rencananya tanggal 9 dan 10 Maret 2019 DCC (Depok Chess Comunity) akan mennyelanggarakan turnamen  beregu dan perorangan.Semoga semangat para pecatur depok yang ingin memajukan olah raga catur bisa berkelanjutan.Dan Catur sebagai Ikon Kota Depok bisa terwujud.


Brosur turnamen Liga Catur DCC seri 1




Pengurus DCC perwakilan klub catur Depok


              Rapat DCC di Pion Baja

Senin, 25 Februari 2019

KAOS BARU SEMANGAT BARU Pion Baja Chess Club


Kaos seragam pertama Pion Baja


"Wuih keren! Kaos baru lagi ya...?" celetuk teman waktu ketemu di warung kopi sore itu.

"Ya...!Biar tambah semangat yang main catur...?".

Admin memang memakai kaos idisi terbaru tahun 2019 pion baja club yang mempunyai warna dasar hijau,lengan panjang hitam,logo club di tengah  ukuran cukup besar  mencolok.Sementara di bagian belakang ada tulisan Pion Baja Chess Club.


Kaos ini  memang lebih bagus di banding 2 kaos sebelumnya baik dari segi warna,bahan,maupun tampilannya.Kaos pertama yang berwarna oranye mengingatkan pendukung klub di ibukota.Makanya tak heran sering orang menghubungkan apalagi kalau di lihat dari jauh logo caturnya yang kecil kurang kelihatan.


Sementara kaos kedua yang berwarna hitam untuk seragam sebuah klub olahraga (catur),sepertinya kurang ngejengreng.Coba lihat klub sepak bola hampir semua menggunakan warna dasar cerah (merah,biru,kuning,putih)dengan berbagai macam kombinasi.


Kembali kaos baru Pion baja yang harganya 100 k + nyaman sekali di pakai dan tidak terasa panas di badan karena berbahan katun lembut.Dengan seragam baru mudah-mudahan bisa menjadikan klub semakin maju,solid,dan juga berprestasi.Pion Baja Chess Club sendiri  rencanananya bulan depan (maret 2019),akan merayakan ulang tahun ke 3 Neo Pion baja.

Sebuah  klub sebaiknya memang punya identitas seperti pakaian seragam sebagai kebanggaan maupun pembeda dari lainnya.Hebatnya selama ini pion baja sudah 3 kali membuat kaos seragam...(oranye,hitam dan paling baru warna hijau).Saat mengikuti  turnamen seragam kebanggaanya memberi kesan   sebagai klub profesional.


Padahal kalau tahu markas pion baja sangat sederhana,hanya sebuah warung kopi.Anggotanya sebagian juga orang biasa,tapi kalau untuk kemajuan klub sepertinya semua kompak.Memang satu dua ada donatur yang memberikan dana lebih,tapi apa artinya kalau tanpa dukungan anggota lainnya.


Foto seragam  Pion baja :



Kaos kedua Pion Baja



Warna hijau kaos seragam terbaru

Minggu, 10 Februari 2019

MBAH SUGENG...!

"Piye kabare mbah...?"

"Apik..."

"Ora melu Home Turnamen...!"

"Nanggung mengko bengi Jogo malam, nonton wae..."

Percakapan itu sering saya lontarkan melihat Mbah Sugeng Sesepuh Klub Catur Pion Baja Chess Club (PBCC) hanya berdiri menonton anggota lainnya bertanding.Mengapa di katakan sesepuh,karena boleh di bilang umurnya paling tua.Menurut pengakuannya  sudah masuk 70 tahun.Teman  satu klubnya boleh di kata sepantaran anak-anaknya.

Sebagai  pemain sudah malang melintang dari lapak ke lapak.Tapi sampai sekarang masih setia di Pion Baja.Bermain catur sudah biasa seharian tanpa kenal waktu,begitu kata teman jaman mudanya.Soal permainan  mungkin masuk katagori papan tengah,kecepatan berpikirnya menurun makanya  tidak mau ajak main di bawah 10 menitan.

Mbah Sugeng jam terbangnya di dunia percaturan tidak di ragukan lagi.Dulu sering nongkrong di terminal,main catur bukan sekedar menyalurkan hobi tapi mencari sedikit rejeki.Sering temannya  mencarikan lawan dengan isian.Kalau menang dia dapat bagian, kalahpun tidak rugi paling pulang tidak bawa apa-apa.

Tapi sekarang Mbah Sugeng hanya bermain tidak jauh dari rumahnya.Kecintaan main catur tidak bisa di pisahkan dalam kehidupannya.Selain sebagai hiburan,melatih otak supaya tidak cepat pikun,paling utama ngumpul bersama anggota klub.
P

Sayang sekali Mbah Sugeng tidak bisa ikut secara rutin program Klub "Home Turnamen",yang diadakan sebulan sekali.Alasannya pas ada HT berbenturan kerja sebagai penjaga malam.Dengan kemampuannya saya yakin masih bisa masuk 10 besar( serie A ).

Ternyata Mbah Sugeng berasal dari Jogja satu kota dengan saya.Merasa sekampung sering ngobrol tentang Jogja,mulai sepak bola,sekatenan,sampai perkembangan Malioboro.Selain catur hobi lainnya main gitar.Lagunya mulai barat,dangdut,campursari,pop.Kalau sudah main gitar gaya mudanya muncul lagi " Penuh semangat".Apalagi kalau ada kopi pahit plus rokok kretek...main gitarnya makin jreng...jreng... Enggih to mbah.....!!!.Ciri khasnya lainnya ia selalu naik sepeda kemana-mana.Selain irit katanya sambil olah raga biar sehat.

Dan sekarang saya sudah mudik pulang kembali ke Jogja,tidak bisa ketemu dan ngobrol  sama mbah Sugeng tiap hari lagi.Tapi siapa tahu ketemu lagi kalau kebetulan Mbah Sugeng  mudik ke Jogja,atau sebaliknya saya datang ke Depok.

Semoga sehat mbah dan tetap semangat.Banyak seumuran dia  malas keluar ngumpul anak muda,katanya merasa kurang pantas lebih baik momong cucu di rumah.Tapi mbah satu ini  masih berjiwa muda bahkan bekerja menjadi Penjaga Malam di sebuah Perumahan.

Jumat, 08 Februari 2019

PERENG KALI

Pereng kali kemit desa Grenggeng.




Mendengar kata Pereng kali...?Mengingatkan jaman kecil.Kebetulan rumah Simbah(saya ikut dari kecil), deket sungai boleh di bilang di Pereng kali.Bedanya tidak ada rumpun bambu seperti kebanyakan pereng kali di tempat lainnya.Malah seingat saya dulu banyak pohon jarak,bahkan pernah di tanami Turi.


Sekarang  "Pereng Kali",lagi viral di mana-mana.Ada tempat wisata,pusat jajanan,warung makan,memakai  embel-embel pereng kali .Padahal  dulu kata ini  identik hal tidak menarik, serem,kotor,jorok kalau bisa di hindari mendekat .Kalaupun ada yang datang kebanyakan  orang hobi mancing,cari bambu,burung,atau maaf buang hajat.Maklum kesadaran masyarakat tentang kebersihat tidak seperti sekarang banyak yang tidak punya WC di rumah.Saya pun punya pengalaman seperti itu dimana sering mancing dan ciblon.


Ternyata Pereng Kali  saat ini  justru popoler dan  dikunjungi  masyarakat.Seperti Di kecamatan Karanganyar dimana saya menghabiskan masa kecil juga sekolah mulai SD sampai SMP.Di Pereng Kali kemit desa Grenggeng ada destinasi baru lagi ramai di bicarakan warga Kebumen.

Wisata  ini baru buka tahun 2017 pada kenyataanya memang  berlokasi di pereng kali (bantaran), Kali Kemit  terletak antara kecamatan Karanganyar dan Gombong.Kita juga tahu sebelumnya desa Grenggeng sudah terkenal dengan kerajinan pandannya dengan berbagai produknya.


Ada hal menarik Pasar Pereng Kali kemit ini,selain menjual makanan(jajanan),tradisional semua bahan menggunakan produk lokal.Untuk pembungkusnya tidak memakai  plastik sebagai gantinya menggunakan daun pisang yang ramah lingkungan.Begitu juga spot-spot untuk swafoto memanfaatkan kekayaan setempat kerajinan bambu dan anyaman daun pandan.Untuk transaksi di gunakan "Uang Kepeng",terbuat dari anyaman pandan.Pengunjung harus menukar dulu untuk membayar jualan yang ada.


Keunikan lainnya pasar pereng grenggeng hanya buka 35 hari sekali (selapan) tiap hari Minggu legi.Dari obrolan pedagang  ide membuat Pasar Pereng dari POKDARWIS(Kelompok Sadar Wisata), yang sebagian anggota  
9para pemuda setempat( Grenggeng.)


Memang konsepnya Pasar Pereng yang ada di desa Grenggeng bukan murni 100 persen,tapi di ilhami Pasar Pereng di Kota Temanggung lebih dulu popoler.Tapi jaman sekarang wajar  apa-apa yang viral cepat menyebar lewat media sosial.Seperti Destinisasi wisata Bunga hampir tiap kota punya, Di kota Kebumen sendiri punya tepatnya di Ambal Taman Bunga Matari yang pernah booming juga.


Ternyata Grenggeng salah satu desa melek informasi di Kecamatan Karanganyar.Selain   punya Blog  berisi artikel berhubungan desa grenggeng,kerajinan anyaman pandan,digunakan untuk menyebarkan keberadaan Pasar Pereng Kali.Seperti saya tahu adanya pasar pereng karena membaca grenggeng.com.Hal yang positif karena lebih efisien jangkauanya sangat luas.


Dan untuk bulan Febuari 2019 sepertinya Pasar Pereng Kali Kemit desa Grenggeng akan buka kembali ini untuk ke 2 kalinya untuk tahun 2019.Catat tanggalnya 10 Febuari, Hari Minggu Legi.Menariknya tiap buka Pasar Pereng selalu ada tema khusus.Semoga saja makin ramai,maju,banyak di datangi wisatawan baik lokal maupun luar Kebumen.Saya juga dapat informasi area pasar di perluas supaya lebih banyak menampungpedagang,wahana permainan,untuk kepuasaan pengunjung.*

Senin, 04 Februari 2019

Catatan PION BAJA CHESS CLUB 2019

.
Tak terasa sekarang sudah masuk tahun 2019.Berarti  bertambah usia, begitu juga salah satu klub catur di Depok  PION BAJA CHESS CLUB (PBCC).Seperti juga manusia semakin tua seharusnya lebih matang,dewasa,dan lebih maju dari sebelumnya.Karena ini klub catur tentunya di harapkan tahun 2019 bertambah kemajuan dalam segala hal seperti :

  1.Prestasi

Prestasi di sini bukan hanya menjadi juara di turnamen.Bisa saja klub menjadi lebih profesional seperti keungan menjadi  sehat,Perlengkapan catur b ertambah,jumlah anggota,juga kegiatannya.Sukur kalau anggota klub ada yang berprestasi baik di level Depok,Jabodetabek maupun Jawabarat.

2.Program

Pada tahun sebelumnya ada program unggulan Pion Baja  menjadi daya tarik.Apa itu....?Home Turnamen.Saya yakin tidak banyak klub  mengadakan Home Turnamen reguler tiap bulan.Ya sebulan sekali Pion Baja mengadakan  pertandingan intern anggotanya. Biasanya di adakan malam minggu pertama atau di sesuaikan jadwal  kosong.

Dengan adanya Home Turnamen  bisa menjadi tolak ukur  kemajuan setelah berlatih tiap hari.Selain itu  ada  hadiah yang masuk ranking juara, menambang semangat bermain.Tapi bukan itu tujuannya  paling utama mental bertanding.Kalau sering di asah biarpun hanya pertandingan intern akan menambah pengalaman dan kemampuan.

Kita tahu hampir tiap bulan di Jabodetabek ada  Turnamen Catur.Bagi yang sering ikut tentunya harus punya modal kuat,baik fisik,emosi juga kecermatan berpikir.Home Turnamen setidaknya  bisa sebagai pemanasan sebelum  ikut turnamen sesungguhnya.Pada kenyataannya  anggota Pion Baja cukup di segani lawan-lawannya.

3.Persaudaraan.

Kita sering mendengar motto catur "GENS UNA SUMUS", mempunyai makna kita adalah satu saudara.Tentunya yang di maksud bukan karena hubungan darah,agama,suku,golongan,pandangan politik.Tapi catur meniadakan itu kita punya status sama tanpa membedakan apapun latar belakangnya.

Pengalaman klub catur Pion Baja  lebih 10 tahun berdiri masih tetap eksis,sedikit gesekan tentulah ada.Untuk  ukuran  kota Depok mungkin  terbaik dilihat jumlah anggota,kelengkapan dan program kegiatannya.Padahal Klub ini hanya bermarkas di sebuah warung sederhana di deretan pasar Depok Timur.

Persaudaraan ini bukan arti sempit,bukan hanya kompak dalam masalah percaturan saja.Begitu juga menyangkut kehidupan sosial seperti menengok ada yang sakit,menyumbang, mengunjungi  anggota punya acara.Untuk itulah malu rasanya ada  anggota tidak disiplin membayar kewajib IURAN BULANAN,toh nantinya akan kembali buat kepentingan bersama.

Dan kemaren Minggu 3 Febuari 2019 Home Turnamen perdana di mulai.Menariknya ada sahabat kita tercinta berjanji memberi tambahan hadiah tiap di adakan Home Turnamen.Selain mendali (emas,perak,perunggu.....?),juga voucer belanja di warung sebesar 50-30-20 buat juara 1-2 dan 3.Voucer tidak bisa di uangkan  tujuan penjaga warung dagangannya ikut laris.Tentunya kita tidak mau klub caturnya maju,sementara pengelola  warung tidak ikutan kecipratan rejeki....!

Dan  kabar menarik lainnya  Pion Baja tidak bisa di anggap   enteng,anggotanya ada mencalonkan diri caleg di Depok untuk DPRD.Sebagai sesama keluarga yo kita beri dorongan moril dan doa.Nantinya kalau menjadi anggota dewan, Catur yang terpinggirkan bisa di perjuangkan lebih maju tidak kalah cabang olah raga favorit lainnya.Setidaknya pernah punya pengalaman  kalau ingin mengadakan turnamen Catur susahnya mencari sponsor.

Dan belum lama saya ngobrol di sebuah  warung kopi di pinggiran kota.Kebetulan 2 orang sedang asik main catur.Dari obrolan  baru tahu klub kebanggan kita ada juga gaungnya. Sebenarnya tidak sengaja salah satu menanyakan tempat tinggal begitu tahu dari Depok-Bogor, katanya  pernah baca di Internet.

Kebetulan mendengar saya sering nongkrong,kenal pemainnya pingin  juga membuat klub catur seperti Pion Baja. Dan kalau itu bisa terwujud sebagai bagian klub ikut berbesar hati setidaknya bisa buat inspirasi warung kopi di kota lainnya.



Gens Una Sumus. 



David juara Home Turnamen 1 PBCC 2019

Rabu, 02 Januari 2019

Ramainya Malam Tahun Baru Di Malioboro



Malioboro merupakan jalan utama di kota Yogyakarta.Sejak lama terkenal sebagai tempat wisata kuliner dan lapak -lapak pedagang cindramata khas Jogja.Tiap liburan selalu ramai di kunjungi wisatawan baik dalam negri maupun manca negara.

Menyambut pergantian 2018 menuju tahun 2019 seperti tahun sebelumnya menjadi pusat keramain.Mulai dari titik utara dekat pintu kereta sampai alun alun utara pengunjung memadati sejak sore hari.Bahkan untuk kendaraan roda empat sejak jam 5 sore di larang masuk di alihkan jalan lain.Sementara kendaraan roda dua masih bisa sampai jam 7 malam setelahnya di tutup total.

Untuk memberi hiburan pengunjung menghabiskan malam tahun baru Dinas Pariwisata Yogyakarta telah menyediakan panggung hiburan di 3 titik jalan malioboro.

1.Panggung pertama ada paling utara di dekat pintu kereta.Disini di sajikan acara berupa Angguk dari Kulon Progo,Campursari dan dangdut pantura.

2.Panggung kedua berada di depan Mall Malioboro.Disini ada kaloberasi seni pertunjukan wayang golek dan wayang kulit.Pertunjukan bergantian setiap babaknya dan banyak wisatawan asing tertarik seni tradisional ini.

3.Di depan kepatihan ada panggung musik bagi  golongan muda.Ada musik orcestra dari sekolah musik,Kroncong dengan lagu  indonesia maupun luar.Paling ditunggu tentunya grup musik Letto dan hip hop jogja.

Sementara di titik nol maupun alun alun utara biarpun tidak ada panggung hiburan ramai dipadati pengunjung utamanya yang datang bersama keluarga.Dengan duduk di tikar mereka sabar menunggu detik-detik jam 12 malam saat pergantian tahun bersamaan pesta kembang api.


      Wayang golek di panggung Malioboro


        LETTO hibur pengunjung malioboro


         Pentas angguk di jalan malioboro

Ternyata malam tahun baru di Yogyakart membawa dampak ekonomi cukup positif bagi warga jogja.Penginapan semuanya habis dari klas bintang sampai yang murah.Kuliner,jajanan,suvenir laris manis di borong wisatawan.Tranpotasi mulai online,rental,andong,becak kebagian rejeki juga.

Pedagang dadakan ikut kecipratan juga mulai angkringan, jualan minuman botolan,jagung bakar,ronde,bakso bakar,cilok tak ketinggalan tikar plastik tempat alas lesehan.Dan rupanya terompet yang dulu identik dengan tahun baru justru sedikit sekali penjualnya.Pengunjung asik ngobrol,main hp dan foto bersama di spot-spot yang menarik.


Sejak sore malioboro di padati wisatawan


Lesehan di jalan menunggu jam 12 malam


Semakin malam pengunjung semakin padat bahkan sulit sekali untuk berjalan.Titik nol di perempatan Malioboro rupanya tempat paling vaforit bagi wisatawan untuk melihat pergantian tahun.Hampir semua ruang di penuhi orang mereka duduk bersama teman atau keluarga di tikar plastik.

Saya sendiri yang ingin ke titik nol sangat sulit berjalan.Dengan susah akhirnya sampai juga di sisi sebelah barat depan Bank BNI.Dan akhirnya waktu yang di tunggu datang juga.Lima menit sebelum jam 12 tepat bunyi terompet,teriakan dan kembang api memecah udara di atas titik nol jogja.

Bunyi ledakan kembang api disambut dengan meriah dan tak lupa mengabadikan moment ini dengan kamera hp.Hampir setengah jam kembang api mengudara tak hentinya dan akhirnya mulai berangsur sepi.Pengunjung mulai bubaran tapi banyak juga bertahan sampai pagi.

Kita songsong tahun baru 2019 dengan rasa optimisme dan berusaha lebih baik dari tahun sebelumnya.Selamat tahun baru 2019....buat semuanya.....!!!


           Jam 8 malam sekitar titik nol


      Jam 12 malam titik nol sangat padat.


           Suasana di alun alun lor jogya.



PENGALAMAN NAIK BIS EKONOMI JOGJA -SEMARANG

Sudah lama banget saya tidak naik bis Jogja -Semarang.Kebetulan lagi mudik ke rumah orang tua dan rencana pergi ke  Semarang karena saudara mengundang ada acara.Apa masih gampang seperti dulu hampir setengah jam ada pemberangkatan dari terminal Giwangan.Untuk meyakinkan coba buka Internet ternyata sekarang Bis Jogja -Semarang terjadwal pemberanngkatan kecuali Ekonomi.Sayang sebagian naiknya dari Terminal Jombor di Jalan Magelang masuk wilayah Sleman.

Karena rumah di Bantul lebih dekat terminal Giwangan saya merencanakan naik dari sini saja,biarlah naik ekonomi yang penting sampai.Kecuali itu saya tidak tahan naik Bis ber AC sering pusing.Dan siang itu diantar motor adik menuju terminal Jogja.

Pas nyampai di terminal  sekitar jam 1 siang di jalur pemberangkatan tampak bis jurusan Semarang.Penumpanya tidak seberapa banyak kurang 10 orang sebagian duduk bagian depan.Saya pun naik lumayan bisnya tertera di bagian depan tulisan AC ekonomi dengan sususan kursi 2 X 2.

Tidak sampai 10 menit bis berjalan keluar ring road selatan ke arah arah utara.Di beberapa tempat bis berhenti kalau di hitung mungkin lebih 5 kali menaikan penumpang .Cukup lancar  tapi  hampir butuh waktu 30 menit karena bis berjalan santai mencari penumpang.Sampai terminal Jombor saya mulai sedikit was-was...jangan-jangan nanti sering ngetem di perjalanan.

Bagaimana tidak bis berhenti lebih 30 menit dan memang lumayan banyak penumpang naik.Akhirnya bis jalan juga dengan kecepatan sedang.Karena musim liburan  cukup padat di titik tertentu jalannya merayap.Ketika sampai terminal Magelang saya terkejut ternyata sebagian penumpang turun,mereka kebanyakan penumpang ke arah Temanggung dan Wonosobo.

Tinggal tersisa tiga orang dan betul firasat saya di pindah bis lain  .Sebenarnya tak begitu masalah karena biasa penumpang di pindah kalau tinggal sedikit alasannya rugi kalau di teruskan,mending balik lagi ke terminal asal.

Tapi masalahnya bis pengganti jauh sekali fasilitasnya.Tempat duduk 2-3 ,joknya banyak rusak,bocor,kaca jendela sulit di buka,dalam bis kotor tanpa AC seperti bis pertama .Sialnya bis juga tidak langsung berangkat harus menunggu cukup lama.Tapi  pasrah saja memang begini kalau bis ekonomi karcisnya juga murah kalau tak salah cuma 30 rb.Sementara bis yang pakai AC yang saya baca di internet Jogja -Semarang 50 rb.

Saya sendiri mulai kuatir jangan-jangan sampai Semarang nanti malam.Menurut informasi terminal Turboyo sekarang juga tidak di pakai lagi di pindah terminal lain.Dan benar saja baru saja keluar terminal Magelang bis ngetem lagi bahkan lebih lama.Setelah kesal menunggu bis jalan juga,ternyata sebagian penumpang jarak pendek bahkan banyak anak sekolah yang naik.

Tapi karena sudah terlanjur saya berharap bis masuk Terminal Semarang paling tidak sekitarnya supaya gampang kerumah saudara.Dan benar saja mulai masuk kota semarang bis jalannya merayap lagi.Karena penasaran sudah malam sekitar jam 8 saya tanya pada kondektur apakah bis masuk Terminal Turboyo....?Ternyata mengiyakan cuma langsung putar balik menuju terminal lainnya.

Saya sedikit lega ketika mendengar jawabannya.Karena rumah saudara tak jauh dari terminal tinggal naik becak atau ojek udah sampai.Dan mulai saat itu berjanji tak mau  Naik Bis Ekonomi lagi kalau ke Semarang KAPOK takutnya terulang kembali.Mendingan pakai Bis AC yang jadwalnya pasti atau travel biarpun ongkosnya lebih mahal tapi jelas..


Salah satu bus patas Jogja - Semarang.

MALAM TAHUN BARUAN PION BAJA ADAKAN NGEROND DAN BAKAR IKAN

Malam tahun baru identik dengan perayaan,hiburan,makan bersama,kembang api,terompet acara meriah.Tapi diadakan sederhana tanpa pemborosan juga bisa.Paling utama adanya rasa kebersamaan dan intropeksi diri agar tahun depan bisa melangkah lebih maju.

Seperti yang diadakan Pion Baja Chess Club ( PBCC ), dalam menyambut  pergantian tahun  2018 menuju 2019 kali ini.Untuk meriahkan  mengadakan acara Ngerond,makan bersama,juga Bakar ikan.Untuk makan salah satu anggota menyumbang paket nasi uduk komplit.Sementara  anggota klub yang sedang mengerjakan proyek di pulau seribu sanggup membawakan ikan buat acara bakaran dengan membawa ikan,cumi dan udang.

Kita tahu belum lama ini saudara di Selat Sunda dan Lampung sedang kena musibah Tsunami.Bukan saja menelan korban jiwa juga harta benda.Dalam kondisi prihatin rasanya tidak elok mengadakan pesta di tengah saudara lain lagi kesusahan.Apalagi dalam catur ada motto "GENS UNA SUMUS", kita adalah satu keluarga.Apa salahnya uang buat hura-hura di sumbangkan untuk meringankan beban mereka

Untuk mengadakan ngerond tahun baruan hadiah selain dari pendaftaran juga partisipasi para anggota klub.Jumlahnya tidak di tentukan yang penting kerelaan karena untuk kepentingan bersama.Merayakan tahun baru sambil ngerond bukan yang pertama kali bagi Pion Baja Chess Club.Selain ngumpul bareng bagi yang tidak punya acara tujuan utama lebih mempererat tali persaudaraan sesama anggota klub.

Untuk malam ini acara ngerond tidak saja diikuti anggota klub tapi teman-teman pecatur yang sering nongkrong di markas pion baja jadi sifatnya terbuka.Tidak seperti biasanya menggunakan sistim swiss 5 babak tapi pertandingan menggunakan sistim gugur.Jumlah peserta yang ikut ada 26 orang memperebutkan 8 peserta yang dapat hadiah.


Juara 1-2-3 ngerond tahun baruan PBCC


.

   Tahun baruan Pion Baja Chess Club


Main catur sambut tahun baru

Akhirnya setelah pertandingan berakhir  yang menjadi juara 1.Yono. 2.Parlin. 3.Deni.Acara dilanjutkan pembagian hadiah dan makan ikan bakar ramai-ramai.Sebagian anggota klub tidak langsung pulang melanjutkan ngerond sambil menunggu hujan reda.


Sibuk bakar ikan,cumi dan udang


Ikan laut sumbangan anggota klub


            Ikan bakar siap di santap

  

 Biarpun sederhana acara cukup meriah.


Rabu, 26 Desember 2018

Menikmati Malioboro Saat Pedagang Libur Selasa Wage






Menikmati Malioboro Saat Pedagang Libur Selasa Wage.






Mungkin wisatawan pernah datang ke Malioboro dan sedikit heran.Mengapa aktfitas yang biasanya ramai tiba-tiba sepi dari pedagang kuliner dan cindramata khas jogja.Bisa jadi waktu itu pas hari libur Selasa Wage.Menurut penanggalan jawa Selasa wage jatuh selapan hari(delapan hari sekali) atau 35 hari.

Satu hari itulah pedagang Malioboro yang biasa jualan akan meliburkan diri selama 24 jam dari aktifitas berdagang.Bukan berarti mereka berhenti tanpa kegiatan sama sekali.Biasanya pedagang pagi harinya  melakukan kebersihan di sepanjang Malioboro seperti menyapu,mengecat atau yang perlu di benahi.

Bukan pedagang saja yang libur,pengamen,tukang becak,Andong biasa mangkal juga melakukan hal sama.Ternyata ke biasaan libur tiap Selasa Wage telah di lakukan mulai tahun 2017.Dan kemaren pas libur Natal tanggal 25 Desember  2018 admin merasakan suasana Malioboro beda seperti hari biasa.

Di hitung secara ekonomi mungkin pedagang merasa rugi,apalagi kalau Selasa Wage jatuh di masa liburan dimana banyak wisatawan datang seperti  sekarang.Tapi di sisi lain meliburkan sehari penuh ada segi positifnya.Mereka bisa ngumpul penuh bersama keluarga,ketemu kerabat,mengunjungi sanak saudara.Bisa juga istirahat ö lepas dari aktifitas berjualan.

Tapi kalau di pikir lebih mendalam,Malioboro yang meberi rejeki ratusan pedagang puluhan tahun perlu istirahat dari eksplotasi manusia.Kalau di hitung  setahun juga hanya 8 kali saja.Pengunjung yang dari luar kota mungkin sedikit kecewa karena tidak bisa membeli suvenir khas malioboro atau jajan lesehan.

Nah mungkin wisatawan yang kepingin menikmati suasana Malioboro berbeda dari biasanya bisa datang pas Selasa Wage.Malioboro tanpa pedagang kuliner,pedagang cindramata,Becak,Andong. Bagi yang fobi foto,saat Malioboro Libur mungkin lebih leluasa mengambil spot-spot yang menarik.Tapi jangan kuatir,Malioboro bukannya libur total dari akfititas pedagang.Pertokoan,Mall,pedagang pasar Beringharjo masih buka seperti biasanya.Bedanya tidak seramai saat lapak-lapak pedagang buka.


Jalanan dan pangkalan becak yang kosong.


    Jalan malioboro sedikit lenggang


        Malioboro tanpa lapak pedagan


   Wisatawan duduk di bangku Malioboro


          Pasar Beringharjo tetap buka


        Menikmati makioboro sore hari



Lapak pedagang berganti musik kerawitan.

Begitulah situasi Malioboro saat libur Selasa Wage yang terjadi 35 hari sekali.Semua pedagang kaki lima,Kuliner,jajanan,angkringan,pengamen,tukang becak,andong akan libur bersama di sepanjang maluoboro sampai jalan senopati.

Senin, 17 Desember 2018

Pion Baja Chess Club (PBCC)-DEPOK


Klub Catur di Kota depok yang beralamat di jln Proklamasi Ujung Depok Timur.Dengan anggota sekitar 50 orang tiap harinya selalu meramaikan Warung Kopi merangkap markas klub .Ada main catur,ngobrol,sekedar ngopi sambil nonton temannya.Selain ngeround ada program bulanan Home Turnamen ( HT),dan partai grand finalnya  biasanya di mainkan di luar sekaliyan rekreasi. Untuk tahun 2018 baru saja di langsungkan di Subang pada tgl 8-9 Desember 2018 .Selain uang hadiah lebih besar ada piala Pion Baja untuk juara 1-2 dan 3.

Gens Una Sumus.

Selasa, 11 Desember 2018

Arti Sebuah Kekeluargaan "GENS UNA SUMUS" Bagi Pak Dina

Arti Sebuah Kekeluargaan "Gens Una Sumus "Bagi Pak Dina.







Catur mempunyai slogan "Gens Una Sumus ",kita adalah satu keluarga.Kata-kata yang sebenarnya sangat membumi bagi masyarakat Indonesia.Biarpun nilai itu mulai terkikis di perkotaan tapi masih banyak orang mempertahan nilai postif terkandung di dalamnya.

Kita ambil contoh musibah sering terjadi di tanah air,bagaimana reaksi spontan masyarakat mencoba menolong saudara kita nun jauh disana.Baik berupa tenaga maupun materi untuk memperingan beban penderitaan saudara(keluarga) setanah air. Kita tak bertanya dulu identitas mereka apa...agama,suku,ras,golongan,maupun arah politik yang di anutnya.

Tapi marilah kita kembali ke catur permainan yang mengandalkan strategi,berpikir dan stamina prima.Biarpun Catur di sebagian orang masih di anggap olah raga minor,tapi di dalamnya mengandung filosofi tentang kehudupan.

Ibaratnya sebuah negara ada pemimpin (raja), dibawahnya ada Menteri,Gajah,kuda,benteng,pion mereka harus kerjasama  mempertahankan wilayah dari serangan musuh.Tanpa kekompakan dalam keluarga (negara),mustahil bisa berdiri dengam kokoh.Kalau ada serangan lawan mudah sekali diruntuhkan.

Begitu juga bagi pak Dina salah satu pecatur anggota klub Pion Baja Chess Club (PBCC).Biarpun sering adanya perbedaan di klub rasa kekeluargaan tetap nomor satu.Senang maupun susah tetap dirasakan bersama tanpa terkecuali.Maka biarpun  Club sering mengalami berbagai cobaan  syukurlah karena adanya rasa kekompakan sampai sekarang masih tetap eksis.

Anggota boleh keluar atau masuk,ketua boleh berganti,markas boleh pindah tapi klub Pion Baja Chess Club masih ada.Coba lihat klub lain yang masih sekota banyak yang tinggal nama.Kalaupun masih ada hanya formalitas tak nampak kegiatan sehari harinya.Mereka umumnya berdiri hanya mengandal seseorang begitu di tinggalkan sudah tentu kolap.

Beruntung Pion Baja Chess Club tidak seperti itu.Lapak kecil  warung kopi sekaligus markas klub  ramai tiap harinya.Tiap bulan di minggu pertama selalu ada pertandingan home turnamen.Tentunya bukan sekedar latihan saja tiap ada pertandingan sekitar Jabodetabek aktif mengirim wakilnya.Memang belum memberikan hasil membanggakan tapi ikut meramaikan olah raga catur sudah cukuplah.

Dan tanggal 8-9 desember 2018 setelah grand final home turnanen tour subang ada kejadian yang kurang mengenakan.Rencana pergi ke tempat wisata di hari ke 2 gagal karena mobil di pakai pak dina mengalami kerusakan.Dan  Ia merasa terharu atas sikap dan kekompakan anggota lainnya.Mereka tanpa diminta rela  menunggu sampai perbaikan mobil selesai. Salah satu diantaranya bahkan  bilang berangkat bersama begitu juga pulang harus bersama pula.

Hari itu merasakan arti kekeluargaan sesungguhnya di club pion baja.Dan secara spontan ia menuliskan pengalamannya di grup WA klub.


Pak Dina berdiri terharu persaudaraan anggota club PBCC.




"Gens Una Sumus",rasa kekeluargaan di Pion Baja harus di pertahan seperti peristiwa diatas.Saat pertandingan catur lawan kita adalah musuh sebenarnya di atas papan,buah dan jam catur tentunya dengan cara fair play.



Minggu, 09 Desember 2018

PARLIN REBUT JUARA 1 GRAND FINAL SERIES HOME TURNAMEN PION BAJA CHESS CLUB 2018




Sudah cukup lama  Pion Baja Baja Chess Club ( PBCC ), tidak main di luar( Tour) sekaliyan rekreasi.Tapi untunglah salah satu anggota PBCC yang kebetulan tinggalnya di luar Jabodetabek mengundang untuk partai grandfinal Home Turnamen di mainkan di rumahnya (Subang).Selain mengadakan pertandingan penentuan juara sesungguhnya  rencananya  jalan-jalan ke tempat wisata yang ada di sekitarnya.

Tour Subang pada tanggal 7-9-Desember 2018  tidak saja  peserta Grand Final   tapi semua anggota maupun simpatisan tanpa terkecuali boleh ikut.Cukup membayar 50 rb uang administrasi buat Transpotasi per orang.Sementara Konsumsi,menginap sudah di sediakan panitia.Untuk lebih tertib siapa yang ikut Tour Subang harus registrasi seminggu sebelum hari H.Maksudnya  memudahkan berapa jumlah kendaraan nanti yang akan dipakai.

Untuk waktu pemberangkatannya ngumpul di markas Pion Baja Chess Club di Jalan Proklamasi Ujung Depok Timur.Supaya kelihatan Kompak di sarankan  peserta  memakai seragam "Kaos klub warna hitam".Sementara untuk jalan-jalan di tempat wisata subang memakai satunya lagi.

Sampai hari H pemberangkatan jumlah  yang ikut tour Subang sekitar 25 orang.Cukup banyak karena lebih separo dari anggota pion baja  aktif.Untuk yang lolos grand final hampir semua ikut.Ditambah peserta wild card jumlah  peserta Turnamen ada 12 0rang.Selain hadiah  lebih besar dari biasanya(ada donotur dari anggota ),di partai puncak untuk juara 1-2-3 akan mendapat tropy piala sebagai kenang kenangan.

Karena ini pertandingan grand final apalagi hadiah yang diperebutkan lumayan besar jumlah partai yang dimainkan bukan seperti biasanya 5 babak tapi 11 babak 15 menitan( round - robin),jadi setiap peserta saling ketemu.Seperti di ketahui total hadiah sekitar 2.8 yang masuk 10 besar.

Untuk perincian hadiah yang diperebutka sebagai berikut :

  1.Peringkat 1 uang 800 rb + piala

  2.Peringkat 2 uang 600 rb + piala

  3.Peringkat 3 uang 400 rb + piala

  4.Peringkat  4 uang 250 rb

  5.Peringkat  5 uang 200 rb

  6.Peringkat  6 uang 150 rb

Untuk Peringkat 7 sampai 10 @ 100 rb.



Piala bagi juara 1-2-3 HomeTurnamen series 2018.


   Foto bersama sebelum pertandingan.

Waktu pertandingan di mulai sore hari di selingi istirahat,sholat dan makan malam.Lumayan lama waktu yang dipakai,11 babak baru selesai  sekitar jam 12 malam.Cukup  melelahkan dan menguras pikiran bagi peserta.Tapi sebanding dengan jumlah hadiah yang di perebutkan untuk sebuah pertandingan Home Tournament.

Bagi anggota  tidak masuk grand final seri B ada pertandingan sendiri (ngeround ), panitiya menyediakan hadiah untuk diperubutkan lumayan besar 500.000;.Biar semua ikut bertanding karena jauh-jauh  ke Subang kasihan kalau hanya jadi penonton saja.Untuk serie B sendiri lebih dulu selesainya urutan juaranya sebagai berikut : 

  1.Royadi

  2.Dipong

  3.Hendri JK

  4.Ramses.


Untuk grand final home turnamen series akhirnya Parlin keluar sebagai juara pertama dan berhak mendapat hadiah uang sebesar 800.000 rb plus tropy piala.Juara 2 Agus Rajab mendapat piala uang 600.000,sedangkan Deni pada posisi 3 selain piala juga uang hadiah 400.000.Untuk hasil rengkingnya sebagai berikut :

  1.PARLIN MANURUNG

  2.AGUS RAJAB

  3.DENI PRIANTO

  4.DINA IMRANSYAH

  5.DAVIDH GP

  6.ASLIATAMA

  7.YUNDI DWIGUNA

  8.FARHAN

  9.AULI ALKANA

10.TAVIF YANI

11.SUHANTO

12.LILI SUJANA


     Parlin juara 1 home turnamen 2018


     Agus juara 2 home turnament 2018


    Deny juara 3 home turnamen 2018

Untuk tahun depan (2019),semoga home turnament series bisa kembali di adakan.Dengan hadiah lebih besar syukur untuk partai grand finalnya diadakan di luar juga sekaliyan wisata bersama.Untuk itu harus ada tanggung jawab bersama seperti rutin membayar uang bulanan.Kalau ini berjalan lancar setidaknya ada uang kas  masuk bisa di gunakan seperti.

   1.Membeli peralatan catur (buah,jam,papan).

  2.Hadiah buat mengadakan home turnament bulanan

  3.Pendaftaran /transpotasi mengikuti turnamen

  4.Di akhir tahun mengadakan grand final kembali seperti sekarang ini.


   Opung(berdiri),mantan ketua PBCC 


     

    Peserta seri B ikut lagi bertanding


    Peserta  Grand final home turnamen


 Tetap serius biarpun lawan sesama klub

   Adu strategi buat ngalahkan lawan.


Gens Una Sumus,semoga Pion Baja Chess Club semakin maju....(hidup pion baja....3 X..).


Kamis, 06 Desember 2018

OPO TUMON "Malu Bertanya Sesat Dijalan"

Mbok menawa kabeh wis tahu krungu paribasan " Malu Bertanya Sesat di Jalan".Tegese merga isin takon malah bisa kesasar.Apa maneh kanggone wong anyar sing durung pengalaman.Mulane luwih becik takon disik supaya ora getun mburi bisa-bisa rugi wektu uga duite.

Kaya pengalaman durung suwe nalika penulis numpak sepur Pramek tujuan Kutoarjo.Dina minggu esuk jam 6 wis tekan stasiun lempuyangan manut jadwal mangkate jam 6.18 menit.Sepur iki teka saka Solo ngliwati stasiun Klaten,Maguwa,Lempuyangan,Tugu,Wates,Jenar,paling keri stasiun kutoarjo.

Penumpang lumayan akeh untunge isih oleh enggon.Sawise mangkat kurang luwih 5 menit sepur mandeg disik stasiun Tugu akeh sing pada mudun apa munggah.Sawise  mlaku rodo adoh kondektur mulai mriksa karcis penumpang.

Lagi asik maca berita bal-balan liwat HP aku di kagetke suara kondektur sajake negur penumpang prenahe mburi kursi sing tak lungguhi.Aku penasaran mulane nyoba ndelok apa masalahe.Bareng tak gateke jebelu ana nonoman salah numpak niate menyang Solo arah ngetan,malah arah suwalike ngulon jurusan kutoarjo.

Akhire kondektur nyaranke mengko mudun Stasiun Wates nunggu sepur kutoarjo Jogja.Mestine kudu tuku karcis maneh...Wah ! Rugi wektu,rugi kantonge .!

Ndelok penampilane nonoman mau kayane statuse mahasiswa apa karyawan.Apa durung tahu numpak sepur pramek merga pawongan saka jaba daerah kurang paham jadwal sepur.Apa maneh sepur pramek seliyane jurusan Jogja Solo ana nganti tekan Kutoarjo.

Sakjane menawa tiliti ana pengumuman operator stasiun sakdure sepur mlaku.Semono uga ana karcis ketulis jadwal  jam karo jurusanane.Pances lagi apes apa pancen kurang pengalaman...!?.

Rabu, 05 Desember 2018

MENDOAN DAN GOLAK LARIS MANIS DI PASAR PERENG GRENGGENG

Mendoan Dan Golak Laris Manis Di Pasar Pereng Grenggeng.

Bagi warga ngapak makanan mendoan dan golak tak asing lagi.Kalau mendoan mungkin masih mudah di cari bukan saja di jawa kulonan( kebumen,cilicap,purwokerto sekitarnya),tapi di kota besar seperti Jakarta,Depok,Bogor,Bandung.Tapi kadang bukan tempe mendoan asli,tempe tipisnya hasil irisan tempe biasa.Rasanya jelas beda yang ada di tempat saya (karanganyar) Kebumen lebih mantep rasanya.

Sementara untuk golak sedikit susah mencarinya.Di karanganyar kadang masih bisa ketemu di pasar maupun di alun-alun.Biasanya jualannya sore hari sampai malam.Kita bisa minta sama pedagangnya goreng kering atau setengah mateng.Jaman dulu golak jajanan yang identik dengan hiburan malam (wayang kulit),karena tiap ada pertunjukan wayang semalam suntik golak,enggeng,kacang sangan jadi cirinya.

Tapi Minggu legi kemaren(2 Desember 2018) kebetulan dolan kerumah teman semasa SD di ajak mencari mendoan dan golak.Ternyata tujuannya Pasar Pereng Kali yang bukanya tiap minggu legi,atau 35 hari sekali( selapanan).Pasar lagi ngetren ini selain menjual jajanan desa bayarnya unik menggunakan uang kepeng sebagai pengganti uang.

Konsep pasar Pereng desa Grenggeng menjual serba tradisional(jajanan ndesa).Jangan harap ada makanan seperti Bakso,Mie Ayam,Somay,Sosis,semua yang di jual jajanan pasar seperti cenil,gatot,oyek,gethuk,serabi,srudut,corobikan,cucur,grontol,bubur sungsum.Begitu juga minuman yang ada kopi tubruk,teh tubruk,wedang jahe,dawet.Penyajiannya juga unik wadahnya dari gelas bambu,batok kelapa.

Karena tujuan saya mencari Tempe Mendoan dan Golak saya cari bakulnya.Sebenarnya banyak yang jualan tapi tidak fres lagi sudah dingin.Padahal Mendoan dan golak mantepnya di makan anget-anget di temano teh tubruk atau kopi.Di cocol saus sambel atau cabe rawit...nyamleng rasane.

Ternyata penjual Mendoan yang di goreng langsung posisinya paling belakang lapak lainnya.Kata bakulnya seorang ibu,suami dan anaknya nanti di protes pedagang lainnya.Asap dari kayu bakar akan menggangu apalagi ibu penjualnya menggunakan 2 penggorengan.Biarpun jaman modern pedagang pasar pereng melestarikan bukan saja makanannya juga cara masaknya.

Mendoan di goreng pakai kayu bakar


Ukuran tempenye jumbo dipotong jadi 3


Mendoan anget harganya 1 kepeng.


Membuat adonan dan stok tempe mentah

Golak makanan berbentuk angka 8 

Untuk dapat mendoan dan golak anget kita harus rela antri.Karena di goreng langsung pembeli bisa minta goreng kering atau setengah matang.Lumayan lama menunggu apa boleh buat sambil duduk di bangku melihat kekompakan suami istri di bantu anaknya  bekerja.Si Ibu melayani pembeli,bapaknya menyiapkan adonan dan menggoreng,anaknya menambah kayu bakar dan mengipasi.

Ada yang menarik buat saya ukuran tempenya berukuran jumbo.Ternyata 1 bungkus berisi 2 lembaran tempe tipis.Satu lembarnya di potong menjadi 3 bagian di tambah adonan terigu masih kelihatan besar di bandingkan mendoan saya beli di pasar pagi Depok.

Akhirnya lumayan lama menunggu pesanan mendoan dan golak dapat juga.Untuk tempenye satu potong di hargai 1 kepeng untuk golaknya 1 kepeng dapat 3 biji.Karena sekaliyan sarapan pagi saya ambil 1 bungkus nasi Oyek dengan harga 1 kepeng.Sarapan  spesial nasi oyek plus urap kelapa,mendoan.Minumnya kopi tubruk dengan gelas dari bambu seharga 1 kepeng.


       Sarapan oyek dan mendoan mantap


.

         Kopi tubruk nemani sarapan pagi


Karena tertarik ukuran tempe yang super saya minta penjualnya yang mentah buat oleh-oleh.Kata penjualnya masih ada stok nanti diambilkan di rumah.Sayang golak mentahnya udah habis padahal ingin beli juga.Ternyata banyak pengunjung kecewa tidak kebagian golaknya.

Dari obrolan beberapa orang ternyata banyak yang tinggal luar daerah.Tahu informasi Pasar Pereng Kali Kemit Grenggeng selain dari internet,medsos juga saudara yang masih tinggal di Kebumen.Sama seperti saya makanan yang di cari jajanan khas yang mulai langka seperti :Golak,Gembus,Enggeng,Gethuk,kethek,Leper.

Bagi warga Kebumen yang belum sempat ke pasar pereng Grenggeng cobalah datang.Selain suasana pasar yang beda karena tempatnya di papringan,juga banyak jajanan jadul (ndesa) di jual disini.Biar Pasar Pereng lebih di kenal luas bukan saja di Kebumen tapi sampai luar daerah.